BANDUNG, FOKUSJabar.id: Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Andalas (UNAND), Prof Dr Drs. Herwandi, MHum mengatakan bahwa museum bisa jadi sarana pembelajaran yang sangat efektif untuk mengenal identitas bangsa Indonesia.
Sedikitnya 434 buah museum yang terdapat Indonesia. Akan tetapi, jumlah tersebut tidak termanfaatkan secara baik karena pengelolaan dan pengembangan museum tidak berdasarkan hakikat museum.
Menurutnya, asal usulnya museum itu merupakan lembaga atau tempat suci memberikan pengetahuan pada masyarakat. Dan tidak bisa dipisahkan dengan kebudayaan masyarakat.
“Museum itu memiliki sejarah panjang. Secara hakikat museum merupakan tempat yang dijadikan sebagai tempat pertemuan para pemikir yang memikirkan keberlangsungan kehidupan manusia,” ungkap dia saat memberikan materi pada Perkuliahan Umum Prodi Sejarah Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Senin (03/09/2018).
Berdasarkan pemikiran dan definisi itulah tambah dia museum bisa dijadikan sebagai pusat pengembangan pengetahuan.
Saat ini, keberadaan museum yang ada di di Indonesia masih terkesan sebagai tempat yang sangat kurang baik dari sisi infrastruktur. Bahkan koleksi yang didalamnya itu terkesan hanya sebatas benda yang tidak menarik.
Padahal koleksi pada museum itu sangat memiliki nilai yang sangat penting. Karena itu adalah bagian dari identitas tubuh kita sebagai bangsa Indonesia.
“Museum itu memiliki beberapa fungsi yakni untuk pelestarian juga sebagai bagian belajar. Akan tetapi ini belum menjadi apa hakikat dari museum itu sendiri,” imbuhnya.
Padahal apabila dijadikan sebagai sumber belajar lanjut dia perwujudan dari teori Taksonomi Bloom yakni Kognitif, Afektif, Psikomotoris museum adalah salah satu sumber yang akan mendatangkan keuntungan bagi ilmu pengetahuan.
(Boip/DAR)