Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Tasikmalaya mencatat, jumlah pengangguran usia produktif di Kota Tasikmalaya meningkat sekitar 3,5 persen di tahun 2018.
Kadisnakertrans Kota Tasikmalaya Rahmat Mahmuda mengungkapkan, angka pengangguran justru meningkat. Bahkan data BPS tahun 2017 mencatat jumlah pengangguran di Kota Tasikmalaya mencapai 21.478 orang dari berbagai tingkatan pendidikan.
“Sebanyak 15.394 orang penganggur laki-laki dan 6.084 jiwa penganggur perempuan,” ungkap Rahmat, Sabtu (1/09/18).
Menurut dia, tingginya angka pengangguran di Kota Tasikmalaya disebabkan beberapa faktor, salah satunya tren dan kondisi perekonomian yang tidak stabil.
“Kondisi ekonomi yang tidak stabil faktor penyumbang pengangguran, namun kita sudah mengantisipasinya dengan melakukan berbagai program, seperti program transmigrasi, kegiatan padat karya, penciptaan 5 ribu wirausaha baru, pelatihan para calon tenaga kerja, termasuk mempermudah kran investasi di daerah,” jelas dia.
Adapun kendala utama tenaga kerja di Kota Tasikmalaya, yakni minimnya keahlian, skill dan kemampuan, sehingga sulit mendapat pekerjaan dari perusahaa.. Terlebih perusahaan membutuhkan tenaga kerja dengan keahlian yang sesuai.
(Seda/LIN)