GARUT, FOKUSJabar.id : Bertempat di Bumi Perkemahan (Buper) SMKN 4 Karangpawitan, Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Garut gelar Raimuna dan Kanira, 27 Agustus-1 September 2018.
Menurut Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Garut, Ahmad Bajuri, Raimuna merupakan pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk perkemahan besar serta kegiatan perlombaan (Kanira).
“ Kegiatan ini sebagai ajang pengenalan sesama Penegak, tukar pengalaman, menambah kreativitas dan keterampilan. Jumlah pesertanya sebanyak 500 orang,” kata mantan Ketua DPRD Garut periode 2009-2014, di Buper SMKN 4 Karangpawitan, Jumat (31/8/2018).
Pramuka tambah mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (Adkasi), merupakan sebuah organisasi pembinaan generasi muda berkarakter. Baik keterampilan maupun leadership.
Kegiatan tersebut diisi dengan berbagai kegiatan yang melibatkan sejumlah pemateri dari unsur Dinas Kesehatan (Dinkes), Polres, Kodim 0611 Garut, BNNK, Kejaksaan Negeri, Diskominfo, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) serta tokoh masyarakat.
Pelaksana Harian Satuan Karya (Saka) Pramuka Bakti Husada Dinkes Kabupaten Garut, Eulis Dahniar menyebut, sejak tahun 2017 sudah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kwarcab.
Pembinaan keparamukaannya itu sendiri dilakukan hingga tingkat UPT Puskesmas, 300 anggota Saka yang aktif dan terlatih yang tersebar di Kabupaten Garut.
Pihaknya melakukan enam Krida. Yakni, Krida bina lingkungan sehat, bina keluarga sehat, bina gizi, pengendalian penyakit, bina obat dan Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“ Puskesmas ke depannya bisa membina salah satu Krida atau seluruhnya. Semuanya tergantung kondisi di lapangan,” ungkap Eulis.
Pembina sekaligus Pelaksana Satuan Karya Keluarga Berencana (Saka Kencana) DP2KBP3A, Aos Sutarman mengatakan, Saka Kencana dibentuk untuk membina anggota Gerakan Pramuka agar dapat menjadi tenaga kader pembangunan dalam bidang keluarga berencana, keluarga sejahtera dan pengembangan kependudukan.
Pihaknya fokus melakukan pembinaan generasi berencana dan meningkatkan pemahaman tentang pentingnya perencanaan keluarga sejak dini. Selain itu, para remaja harus berkualitas, sehat, menghindari perilaku menyimpang, pergaulan bebas serta hidup sehat tanpa narkoba.
“ Kami fokus bina generasi berencana, tingkatkan perencanaan keluarga, para remaja berkualitas, sehat, hindari perilaku menyimpang, pergaulan bebas, dan hidup sehat tanpa narkoba,” kata Aos.
Sementara Satuan Komunitas (Sako) Adhyaksa Kejaksaan Negeri Garut, Dikdik K menegaskan, pihaknya terus melakukan pembinaan dan memberikan pengenalan materi dasar tentang hukum dan kesadaran hukum terhadap anak-anak Pramuka.
“ Target kami, pengenalan sejak dini materi hukum dan kesadaran hukum melalui Pramuka. Dengan begitu, ke depannya tidak ada anak-anak remaja yang tersangkut permasalahan hukum,” beber Dikdik.
Menurut dia, pengenalan hukum sejak dini sangat penting untuk menangkal berbagai permasalahan sosial yang muncul. Pasalnya, generasi muda sangat rentan menghadapi permasalahan sosial seperti narkoba, minuman keras, tawuran serta yang lainnya.
“ Sako Adhyaksa untuk melahirkan kader-kader yang faqih, alim dan mandiri. Gerakan Pramuka sebagai salah satu wadah untuk membentuk karakter generasi muda yang bermartabat sekaligus profesional religious,” ujar Dikdik.
Hal serupa dilakukan Saka Wira Kartika. Hal itu dilakukan untuk membangkitkan rasa nasionalisme dan menumbuhkan kecintaan pada tanah air.
Danramil 1102 Karangpawitan, Kapten Inf, Udin Saepudin memberikan materi pendidikan dasar pemahaman tentang disiplin, jiwa korsa, kekompakan, nasionalisme, kebangsaan, patriotisme, loyalitas, kemandirian, taat perintah pimpinan dan idelisme generasi muda.
“ Menumbuhkan rasa nasionalisme dan kebangsaan di kalangan millennial diperlukan demi generasi muda yang unggul kedepan,” tegas Udin.
Bentuk dari pembelaan Negara dapat diwujudkan dalam bentuk kreasi-kreasi dan inovasi yang dapat mendorong pengguna Media Sosial (Medsos) untuk memiliki sikap gotong-royong, kebersaman, rela berkorban dan pantang menyerah.
“ Mereka nantinya akan memiliki daya tangkal dan daya tahan untuk menghadapi berbagai persoalan dalam komplek kesatuan bangsa serta mempertahankan keutuhan dan kedaulatan NKRI,” singkatnya.
(Andian/Bam’s)