BOGOR, FOKUSJabar.id: Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi (AMPD) Kota Bogor menggelar diskusi publik bertajuk ‘Melanjutkan Kepemimpinan Nasional Periode Kedua’ di Balan Pakuan Raya No.17, Baranangsiang Kota Bogor, Rabu (29/8/2018).
Koordinator AMPD Kota Bogor Wempy Hadyr mengklaim bahwa kinerja pemerintahan Joko Widodo selama kurang lebih empat tahun telah memberikan dampak bagi pembangunan infrastruktur secara nasional.
Bahkan, kata dia, akses jalan di kabupaten/kota yang terus dibangun di Indonesia telah memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Kinerja dan karakter Presiden Jokowi selama memimpin Republik Indonesia salah
satunya pembangunan-pembangunan infrastruktur secara nasional, penyetaraan
seluruh warga Indonesia, sehingga mengurangi diskriminasi
penduduk, sifat yang ramah, merakyat dan bahkan sering mendegarkan keluh kesah
rakyatnya,” kata dia melalui rilisnya.
Menurut dia, pribadi yang jujur dan sederhana menjadi kelebihan Jokowi sebagai pemimpin negara. Selain jujur dan sederhana Jokowi pun dianggap masih konsisten menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya.
“Walau kadang keputusannya tak selalu bisa menyenangkan semua pihak, tetapi keputusan itu pasti dibuat berdasarkan pertimbangan yang berpihak pada rakyat dengan tujuan akhir keadilan dan kesejahteraan,” tegasnya.
Tidak hanya itu, Kabinet Kerja sebagai semboyan pemerintahan Jokowi, kata dia, patut menjadi contoh dan teladan. Karena dengan kerja keras dan kerja cerdas, akan mampu membangun peradaban bangsa dan negara.
“Saya suka juga gaya beliau menyusun dan menyusun ulang kabinet kerjanya. Mengganti orang-orang yang tak becus kerja dengan para menteri yang siap turun ke bawah,
mengikuti aksi beliau,” ungkap Wempy.
Sementara itu, Anggota AMPD Kota Bogor Rafif Iriawan menjelaskan, dilihat dari komposisi koalisi, pasangan Jokowi-Ma’ruf mempunyai partai pendukung yang banyak. Kendati begitu, kata dia, itu tidak menjadi jaminan untuk kemenangan para paslon, hanya kerja-kerja partai lah yang akan menentukan itu.
“Koalisi parpol tidak hanya sekedar tandatangan dukungan lalu pangku tangan. Sebaliknya dukungan
parpol yang minimalis tapi kerja-kerja politik yang terstruktur dan massif dapat
memberikan bonus electoral,” kata dia.
Kaitannya dengan Cawapres pendamping Jokowi, Ma’ruf Amin. Menurut dia, Ma’ruf Amin mempunyai modal sosial yang tinggi. Sebagai seorang kyai, Ma’ruf Amin mempunyai banyak pengikut yang loyal, sehingga kesetiaan pengikut Ma’ruf Amin akan diuji pada Pilpres 2019.
“Apakah mampu menambah suara jokowi atau tidak,” katanya.
Pasangan Prabowo-Sandi pun punya modal sosial cukup tinggi dan tidak bisa dianggap remeh. Sandiaga adalah pengusaha sukses dan
mempunyai jaringan bisnis yang luas. Selain itu, faktor sebagai orang muda bisa dikapitalisasi sebagai representasi kelompok milineal.
“Jika kekuatan besar tersebut
dikemas dan dikapitalisasi maka dapat memberikan bonus electoral bagi pasangan ini,” pungkasnya.
(LIN)