JAKARTA, FOKUSJabar.id: Australia meningkatkan peringatan perjalanan ke Indonesia tak lama setelah beredar sebuah video ancaman teror dari pihak yang menyebut diri sebagai Divisi Peretasan ISIS kepada pemerintah Indonesia. Video yang beredar di media sosial sejak awal pekan ini itu berisikan ancaman ISIS terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Kami terus menerima informasi yang mengindikasikan serangan teroris mungkin tengah direncanakan di Indonesia. Berkaitan dengan peningkatan ancaman keamanan, staf Konsulat Jenderal Australia di Surabaya tidak akan hadir di acara Universitas Airlangga pada 23 Agustus ini,” bunyi pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri dan perdagangan Australia melalui situs resminya, Kamis (23/8/2018).
Melalui video berdurasi 1 menit, pihak yang menyebut diri sebagai Hacktivist 1435 itu menyampaikan ancaman menggunakan bahasa Inggris dan diterjemahkan dengan teks berbahasa Indonesia.
“Dengan nama Allah, pesan untuk pemerintah Indonesia. Kami peretas dari Tentara Ansar Khilafah. Apa yang telah kamu lakukan kepada saudara-saudaraku?”
“Kami akan membalas semua yang telah Anda lakukan. Kami akan berjuang dan meneror Anda di dunia nyata dan dunia maya. Kami akan menyerang dan meneror Anda di dunia maya. Kami akan berbagi akun yang telah kami retas untuk saudara kami Ansar Khilafah untuk melanjutkan dakwah dan jihad,” bunyi video tersebut, seperti dilansir CNN.
Meski begitu, baik pemerintah dan Polri hingga kini belum buka suara menanggapi video yang beredar tersebut.
Namun, dalam peringatan perjalanan bagi warganya, pemerintah Australia tetap menyatakan akan membatasi pergerakan para staf perwakilannya di Indonesia dan menerapkan pengetatan keamanan.
(Agung)