2014 lalu, angka kemiskinan nasional sekitar 11,3 persen dan pemerintahan Jokowi hanya mampu menurunkan 1,5 persen ke 9,8 persen hingga pertengahan 2018.
Demikian disampaikan anggota dewa pertimbangan Preside RI Suharso Monoarfa saat menghadiri launching Outreach Therapeutical Infant Foof Agency (OTIFA) di Ballroom Hotel Santika, Jalan Yudanegara, Kota Tasikmalaya, Selasa (21/8/2018).
Kendati begitu, pihaknya mengapresiasi kinerja pemerintah yang mampu menurunkan angka kemiskinan satu digit (9,8 persen).
“Angka ini baru pertama kalinya menyentuh satu digit sejak indonesia merdeka,” kata Suharso kepada Wartawan.
Dia menjelaskan, target penurunan angka kemiskinan secara nasional dari tahun 2014 seharusnya 7,5 persen, namun sampai saat ini pemerintah nasional hanya mampu menurunkan kemiskinan 9,8 persen.
“Sekarang sisa waktu tinggal satu tahun lagi, dan kita tidak mungkin bisa mencapai target angka 7,5 persen itu,” jelas dia.
Namun, pihaknya optimistis pemerintah akan terus berusaha agar tingkat kemiskinan nasional terus menurun. Terlebih kemiskinan adalah bagian dari tanggung jawab dan usaha bersama untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
(Seda/LIN)