Jumat 13 Desember 2024

Dispangtan Kota Bandung Sebar 140 Petugas untuk Periksa Hewan dan Daging Kurban

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung menyiapkan sebanyak 140 orang petugas untuk memastikan hewan kurban sehat dan layak. Petugas tersebut dibagi dalam dua tim besar untuk memeriksa kesehatan hewan kurban dan memeriksa kesehatan daging kurban.

Kepala Dispangtan Kota Bandung, Elly Wasliah menuturkan, untuk petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban atau antemortem disiapkan sebanyak 60 orang petugas. Sedangkan untuk petugas pemeriksa kesehatan daging kurban atau postmortem sebanyak 80 orang.

“Untuk tim antemortem, kita sudah mengerahkannya sejak Senin (6/8/2018) lalu. Mereka menyisir para pedagang untuk memeriksa hewan kurban. Sementara untuk tim postmortem, baru akan dikerahkan pada hari H Idul Adha yakni pada 22 Agustus 2018 hingga H+3 atau hari tasyrik,” ujar Elly saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana Kota Bandung, Rabu (15/8/2018).

Elly menambahkan, para petugas postmortem akan melakukan penyisiran ke masjid-masjid atau tempat pemotongan hewan kurban lainnya. Dari hasil sementara pemeriksaan yang dilakukan tim antemortem, terdapat sebanyak 1.940 ekor sapi dan 1.954 ekor domba yang layak sebagai hewan kurban. Tim antemortem pun menemukan sebanyak 60 ekor sapi dan 585 ekor domba yang tidak layak untuk hewan kurban.

“Itu berdasarkan pada pemantauan tim antemortem dalam satu minggu. Para petugas antemortem mendatangi para pedagang hewan kurban yang tersebar di seluruh wilayah Kota Bandung,” tuturnya.

Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, pemeriksaan hewan kurban yang dilakukan tim antemortem Dispangtan Kota Bandung mencapai 28.139 ekor sapi dan domba. Dari jumlah tersebut, sebanyak 20.948 ekor sapi dan 5.313 ekor domba dinyatakan layak. Sedangkan sisanya yakni 84 ekor sapi dan 1.794 ekor domba dinyatakan tidak layak.

“Karena itu, untuk tahun ini kami bekali para petugas dengan 35.000 kalung sehat untuk sapi dan domba karena melihat kecenderungan kenaikan jumlah hewan kurban yang tersebar sebesar 5-10 persen dari tahun sebelumnya,” terangnya.

Sementara itu, pemeriksaan dilakukan petugas postmortem dengan berkeliling ke masjid-masjid atau tempat pemotongan hewan kurban untuk memastikan daging kurban yang dibagikan ke masyarakat tidak bermasalah. Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, tim postmortem memeriksa sebanyak 7.148 ekor sapi dan 13.780 ekor domba yang dipotong atau total 20.928 ekor hewan kurban. Dari jumlah tersebut, sebanyak 33 sapi dan 12 domba dinyatakan mengandung cacing hati.

“Karena itu, penting bagi petugas kami untuk memastikan daging kurban yang dibagikan ke masyarakat tidak bermasalah,” tegasnya.

(ageng/bam’s)

Berita Terbaru

spot_img