BANDUNG BARAT, FOKUSJabar.id : Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Mochamad Iriawan menginginkan karya inovasi teknologi tepat guna dapat diterapkan oleh masyarakat di seluruh Jabar.
Iriawan mencontohkan inovasi teknologi tepat guna hasil karya masyarakat desa di Kabupaten Indramayu, alat pemberi pakan otomatis tanpa mesin mampu mengurangi ongkos kerja pada budidaya perikanan. Alat pakan ternak mandiri yang sangat sederhana tersebut merupakan satu-satunya di dunia.
” Ini harus diaplikasikan masyarakat Jabar karena potensi perikanan kita sangat besar. Alatnya murah tapi manfaatnya besar,” kata Iriawan saat membuka Gelar Teknologi Tepat Guna VIII Tingkat Jabar di Lapangan Kantor Kecamatan Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat.
Alat pakan ternak mandiri tersebut hanyalah satu dari puluhan inovasi terbaik yang ditampilkan pada gelar tersebut. Namun, tim penilai gelar TTG yang berasal dari LIPI dan BP2D Jabar memutuskannya sebagai juara I inovasi TTG.
Juara II diraih oleh inovasi kompor air dari Kabupaten Bandung dan juara III dari Kabupaten Bandung Barat dengan inovasi mesin pematang multi produk. Pemenang mendapatkan piagam penghargaan dan uang stimuli dari Rp17-25 juta.
Dalam kesempatan itu, Iriawan didampingi Kadis PMD Jabar dan Bupati, Wali Kota se-Jabar meninjau satu-persatu stan inovasi. Menurutnya, semua karya inovasi TTG yang ditampilkan bertaraf nasional bahkan internasional yang perlu terus didorong. Inovasi itupun bisa menjadi daya saing perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan.
“Saya lihat inovasinya sudah tingkat naisonal tadi saya lihat stand satu-persatu luar biasa sangat membanggakan karya masyarakat Jabar ini dan nantinya akan memberikan daya saing dan meningkatkan perekonomian,” tutur Iriawan.
Dia meminta setiap Bupati/Wali Kota untuk memperhatikan dan mendukung inovasi dan kreativitas masyarakatnya baik dari segi pembiayaan maupun akses.
“Harus didukung oleh tiap Kepala Daerah bagaimana meningkatkan inovasi masyarakatnya ke tingkat nasional dan internasional,” ujarnya.
TTG adalah inovasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan, tidak merusak lingkungan, dapat dimanfaatkan dan dipelihara oleh masyarakat secara mudah serta menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi. Iriawan berharap, akan mendorong masyarakat untuk terus berinovasi.
” Gelar ini untuk memotivasi masyakat khususnya di desa untuk terus berkarya,” pungkasnya.
(Bam’s)