BANDUNG, FOKUSJabar.id: Polisi berhasil mengungkap kasus penemuan mayat di Sumedang. Korban adalah driver taksi online yang diduga dihabisi tiga pelaku di Tol Cipali.
Demikian disampaikan Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo, Senin (6/8/2018).
“Tersangka menganiaya korban di Tol Cikedung, Cipali. Setelah itu, mereka membawa kendaraan ke daerah Sumedang untuk membuang jasad korban, lalu membawa mobil dan barang berharga lainnya” kata Kapolres.
Hal ini sesuai dengan dugaan polisi yang sebelumnya menyebut korban dibunuh di luar wilayah Sumedang.
Hasil indivasi sementara, para tersangka mengaku memesan taksi via aplikasi online dari Jakarta. Namun, karena jarak yang diminta jauh, mereka melobi agar pemesanan dibuat offline.
“Sesuai keterangan, awalnya memesan secara online dilanjutkan offline oleh tiga orang,” jelas dia.
Dalam kasus tersebut dua pelaku sudah ditangkap, yakni L warga Kriya dan R warga Indramayu. Keduanya diringkus di daerah Indramayu pada Minggu (6/8/2018). Satu pelaku lagi masih dalam pengejaran.
Selain menangkap dua tersangka, polisi turut mengamankan mobil rampasan bemerk Toyota Avanza warna silver bernopol B 2256 TFY.
“Untuk keterangan lebih lanjut, besok (7/8/2018) rencananya kami akan ekspose,” kata Hartoyo.
Sebelumnya diberitakan seorang pria bernama Suharto alias Akex ditemukan tewas mengenaskan di sebuah lahan perkebunan milik Perhutani, Jalan Buah Dua – Sanca Blok Cinbo, Dusun Gendereh, Desa Gendereh Kecamaran Buah Dua Kabupaten Sumedang. Diduga pria tersebut korban pembunuhan.
Hasil indivasi, tubuh jasad penuh dengan luka lebam dan memar di bagian kepala belakang, muka, tenggorokan, dada dan luka gores di bagian punggung. Korban diketahui beralamat di Kelurahan Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat.
Alex sempat diberitakan hilang dengan kendaraan Daihatsu Xenia bernopol B-2256-TFY oleh pengguna Facebook dengan akun ‘Ajek Dido’.
Dia menuliskan bahwa Alex (anggota komunitas) White Car Indonesia mengantar penumpang pukul 18.00 WIB dari Bekasi menuju Subang.
Temannya itu mengaku terakhir menghubungi Alex ketika berada di wilayah Ciasem/Pamanukan Subang. Setelah itu, Alex tidak dapat dihubungi dan GPS mobil sudah tidak aktif.
Pihak kepolisian sebelumnya menduga Alex dianiaya hingga meninggal saat berada di luar Sumedang. Sementara lahan Perhutani dipilih untuk menghilangkan jejak para pelaku. Pasalnya daerah tersebut terbilang jauh dari tempat keramaian.
(LIN)