BANDUNG, FOKUSJabar.id : Setelah banyak dikritik karena melarang gerakan 2019 Ganti Presiden atau #2019GantiPresiden, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat (Jabar) juga melarang eksistensi tagar Jokowi dua periode (#JokowiDuaPeriode) di Jabar.
“Ini belum masanya (kampanye Pilpres),” tegas Ketua MUI Jawa Barat, Rachmat Syafe’i di Bandung, Senin (6/8/2018).
Sebelumnya, MUI Jabar menolak gerakan #2019GantiPresiden di Jabar dengan alasan mengandung unsur provokasi dan inskonstitusional.
Rahmat Syafe’i menjelaskan, kedua belah pihak harus menahan diri sebelum datangnya masa kampanye pemilihan presiden (Pilpres) 2019, untuk kepatutan dan menciptakan kondusifitas dinamika politik di Jabar.
Pasalnya, jika kedua belah pihak bermanuver melakukan geraakan atau menyebar tagar di media sosial tanpa diredam, akan memperkuat unsur profokasi di masing-masing pihak.
“Setelah diamati memang ada unsur seperti itu, mengimbaunya di situ, lebih baik dicermati himbauan kami secara utuh, memang sensitif, tapi kami punya hak (mengimbau), semua punya hak,” terangnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Gerindra yang juga anggota DPR RI, Sodik Mudjahid mempertanyakan sikap MUI Jabar sebagai lembaga keagamaan yang mencampuri politik.
Legislator asal Jabar ini menilai, selama gerakan #JokowiDuaPeriode masih dibolehkan, maka #2019GantiPresiden pun tak bisa dilarang. Dia hanya mengingatkan, kedua kelompok tidak melakukan aksi yang melanggar hukum.
“Semua pihak, baik yang menggelar #2019GantiPresiden dan gerakan dukung #JokowiDuaPeriode diminta untuk tampil beradab,” ujar Sodik.
Bahkan, Mantan Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan kembali menggelar deklarasi gerakan nasional untuk mendukung Presiden RI Joko Widodo kembali memimpin Indonesia di periode kedua melalui hastag #J2P atau Jokowi Dua periode di Kota Bekasi, Jabar, pada Minggu 5 Agustus 2018.
Deklarasi tersebut dihadiri oleh beberapa perwakilan elemen masyarakat baik dari partai politik, ormas, tokoh masyarakat, ulama, dan pemuda.
“Iya ini kali ke lima kami lakukan deklarasi #J2P, Bekasi dua kali, Bandung dan Cianjur. Fokus kami memang di wilayah Jawa Barat, tetapi juga gerakan ini akan kita gaungkan hingga seluruh Indonesia, seperti kemarin kami juga deklrasi di Bali, besok juga di Manado,” ujar Anton Charliyan saat Deklarasi di Jalan RA Kartini, Margahayu, Bekasi Timur, pada Minggu 5 Agustus 2018.
Sebagai insiator, Anton menyebut gerakan hastag #J2P disambut baik oleh seluruh lapisan masyarakat karena hastag ini merupakan suara dan doa rakyat untuk Joko Widodo kembali menjabat presiden kedua kalinya.
(Ibenk)