BANDUNG, FOKUSJabar.id : Kota Bandung memastikan raih medali emas Cabang Olahraga (Cabor) Sepakbola Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) XII Jawa Barat tahun 2018 seusai mengalahkan tim Purwakarta 2-1 pada babak final di lapangan sepakbola Lodaya, Jalan KH Ahmad Dahlan Kota Bandung, Jumat (3/8/2018) kemarin.
Kemenangan Kota Bandung diraih dengan susah payah. Bahkan, kemenangan tersebut harus melalui babak perpanjangan waktu 2 x 10 menit. Pasalnya, di waktu normal 2 x 40 menit bermain imbang 1-1.
Tim Kota Bandung yang dikomandoi Beckham Nugraha Putra, tertinggal lebih dulu melalui sepakan Cecep Mulyanadi menit 21.
Tim asuhan Viator Ambarita ini pun baru bisa menyamakan kedudukan pada menit 59 setelah Satrya Arya Guntara mengoptimalkan bola muntah hasil tendangan penalti Beckham yang membentur mistar gawang.
Satrya pun memastikan kemenangan sekaligus medali emas bagi Kota Bandung untuk kali ketiga di ajang Popda Jabar, setelah kembali menggetarkan gawang Purwakarta yang dijaga Dian Rizkiyana saat babak kedua perpanjangan waktu baru berjalan 4 menit. Keunggulan 2-1 bagi Kota Bandung pun bertahan hingga peluit panjang ditiupkan wasit, Hariyadi.
Pelatih Tim Sepakbola Kota Bandung, Viator Ambarita menuturkan, keberhasilan meraih medali emas pada Popda XII Jabar tahun 2018 merupakan yang kali ketiga. Tim sepakbola pelajar Kota Bandung sendiri meraih medali emas pada gelaran Popda X Jabar tahun 2014 di KBB dan Popda XI Jabar tahun 2016 di Kabupaten Bogor.
“Ini hattrick medali emas tim sepakbola Kota Bandung di ajang Popda Jabar, sekaligus hattrick bagi saya juga karena menangani tim sepakbola Kota Bandung sejak tahun 2014 lalu,” ujar Viator.
Viator menambahkan, mental anak asuhnya sempat terjatuh saat ketinggalan terlebih dahulu dari Kabupaten Purwakarta sehingga permainan kurang berjalan dengan baik. Mental anak asuhnya kembali terangkat setelah berhasil menyamakan kedudukan.
“Sebelum pertandingan final, saya sudah mewanti-wanti anak-anak untuk tidak anggap enteng lawan. Bahkan gol Kabupaten Purwakarta lahir karena blunder para pemain yang terlalu banyak bermain-main. Untungnya ada gol penyama kedudukan yang dicetak Satrya sehingga mental anak-anak kembali terangkat dan sebaliknya bagi tim lawan,” terangnya.
Viator pun mengakui keunggulan para pemain Purwakarta yang tampil cukup apik dan baik. Bahkan, secara khusus, Viator memuji penampilan pemain sayap Purwakarta yang cukup lincah dan cepat.
“Ini akan berbeda ceritanya kalau saja pemain nomor 8 dari Purwakarta, Moch. Rizky Subagja yang mendapat kartu merah saat menghapi Kabupaten Bandung di babak semifinal, bisa bermain. Dia merupakan ‘jenderal’ lapangan bagi Kabupaten Purwakarta. Tapi kemenangan ini merupakan buah dari kerja keras pemain dan seluruh pihak, kita puas dengan raihan ini,” tegasnya.
(ageng/bam’s)