BANDUNG, FOKUSJabar.id: Ahmad Heryawan (Aher) mengaku masih menjalani aktivitas padat, seperti saat bertugas sebagai Gubernur Jawa Barat (Jabar), bedanya tanpa pengawalan protokoler, maupun sekretaris dan ajudan pribadi.
“Saya pikir setelah berhenti menjadi gubernur kegiatan saya akan berkurang, ternyata tidak,” kata Aher di Unpad Bandung, Selasa (31/7/2018).
Waktu menjadi Gubernur Jabar, ungkap Aher, kegiatan terbagi menjadi dua, sosial dan pemerintahan. Dia mengambil jadwal setengah kegiatan sosial dan pemerintahan. Tapi sekarang, katanya, semuanya kegiatan sosial.
“Sekarang kan rata-rata kegiatan sosial yang ada. Kita ambil seluruhnya, ternyata ya cukup menyibukkan juga disamping juga kegiatan-kegiatan kemandirian seperti di rumah,” ujarnya.
Aher juga bercerita tentang susahnya pindahan dari Gedung Pakuan ke rumah kontrakannya. Waktu itu, ungkap Aher, saat pindahan suasana menjelang lebaran, sehingga pindahan dari rumah dinas ke rumah kontrakan tanpa dibantu oleh asisten rumah tangga (pembantu).
“Ini suasananya unik sekali, karena waktu itu mau lebaran, pindah rumah dari rumah dinas ke rumah pribadi tapi belum jadi, akhirnya cari kontrakan. Pada posisi mau lebaran pembantu-pembantu kita pada pulang kan ya. Kemudian rumah pindah kan kelihatan, uh, betapa dahsyatnya. Di situ kita kembali menjadi manusia seperti apa adanya,” ungkap Aher.
Bahkan, kata dia, setelah selesai bertugas sebagai Gubernur Jabar dua periode (2008-2013 dan 2013-2018) dirinya mencuci pakaian dan masak sendiri.
“Nggak percaya kan kalau saya nyuci. Ada yang pakai mesin cuci, ada juga manual (pakaian) yang kecil-kecil. Pokoknya waktu itu masak mudah. Kalau urusan masak saya paling jago, masak yang tidak terlalu lembek, tidak terlalu keras saya jagoan,” pungkasnya.
Dia juga mengungkapkan, pada tahun 2019 mendatang, jika tidak masuk bursa calon presiden dan calon wakil presiden (capres/cawapres) dia akan mencalonkan diri menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) dari Partai Keadilan Sejagtera (PKS) untuk daerah pilihan (Dapil) 2, Bandung dan Bandung Barat.
(Ibenk/LIN)