TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Dampak Operasi Pasar (OP) Telur Murah yang digelar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tasikmalaya beberapa hari lalu, cukup signifikan. Bahkan, harga telur di berbagai pasar tradisional di Kota Tasikmalaya mulai turun. Sejumlah pasar itu, seperti di Pasar Indihiang, Padayungan, Pancasila termasuk di Pasar Induk Cikurubuk.
Seperti di Pasar Induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya per hari Senin (30/7/18) ini, harga telur sudah turun dari Rp27 ribu per kilogram menjadi Rp22 ribu.
Salah seorang pedagang telur di pasar Cikurubuk Yuyut Sofyan mengatakan, harga telur berangsur turun seiring adanya operasi telur murah yang digelar pemerintah sejak pekan lalu.
“Sekarang harga telur kita jual kisaran Rp22 ribu per kilogram, padahal minggu lalu masih di kisaran Rp 25 ribu hingga Rp27 ribu per kilogram. Saya rasa ini dampak dari operasi telur murah yang terus digelar,” kata Yuyut, Senin (30/07/18).
Dia menyebut lebih banyak untungnya menjual telur dengan harga murah dibanding saat mahal, sebab saat murah pembeli pun semakin banyak.
Sementara itu, Staf Ahli Pemkot Tasikmalaya Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Keuangan Tantan Rustandi berharap, harga-harga, khususnya komoditas telur di pasar tidak selalu merangkak naik, terlebih akan berdampak terhadap inflasi.
“Kami lakukan sidak ke pasar untuk memastikan sejauh mana dampak dari operasi telur murah yang digelar pemerintah. Kita akan terus lakukan operasi telur murah hingga harga benar-benar stabil. Kita berharap bisa turun lagi, paling tidak di kisaran Rp21 ribu per kilogram,” kata Tantan.
(Seda/LIN)