BANJAR, FOKUSJabar.id: Aksi demonstrasi masyarakat Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis berlangsung ricuh. Kericuhan ini dipicu lantaran aspirasi ingin didengar oleh Kepala Balai Besar Waduk dan Sungai (BBWS) Citanduy. Kemarahan massa pun memuncak ketika aparat keamanan mulai memasang barikade pasukan pengendali massa, aksi dorong pun terjadi. Namun, aparat keamanan pun berhasil mengendalikan ratusan massa dan akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
Dalam aksinya, mereka menuntut adanya keadilan pembangunan untuk wilayah Lakbok yang selama ini dianggap tidak mendapat perhatian khusus dari Pemda Ciamis. Padahal Lakbok merupakan kecamatan penyumbang padi terbesar di Kabupaten Ciamis, sedikitnya ada 43.922 ton/tahun yg dihasilkan dari tanah Lakbok.
“Mayoritas penduduk Lakbok sumber penghasilannya berasal dari pertanian, tak heran jika Lakbok disebut sebagai lumbung padi Ciamis,” ungkap Koordinator Aksi Perserikatan mahasiswa Lakbok Jaya, Markum, Kamis (26/07).
Salah satu contoh kongkritnya yakni Jalan Inspeksi yang tidak terurus di Lakbok, padahal Jalan ini merupakan jalan yang fundamental bagi masyarakat Lakbok dan sekitamya. Jalan yang terbentang dan Lakbok batas Banjar Bendungan Manganti yang berada dibawah kewenangan BBWS Citanduy memprihatinkan dan membahayakan nyawa penggunanya.
“Kami menuntut BBWS segera perbaiki Jalan Inspeksi di Lakbok. Revitalisasi irigasi dan m,enuntut Pemkab Ciamis mengambil alih kewenangan jalan inspeksi dan mengalokasikan dana untuk memperbaikinya,” tegas dia.
Sementara Kepala Satker SNVT (Satuan Non Vertikal Tertentu) Sumber Daya Air Baku BBWS Citanduy, Wiel Mushawiry Suryana, saat dihadapan wartawan dia enggan berkomentar. Bahkan saat ditanya, dia menyatakan tidak usah wawacara statemenya sama dengan apa yang dia sampaikan dihadapan massa aksi.
“Tinggal dilihat aja rekamanya yang tadi stetmenya tetap sama yang menjadi tuntutanya apa sudah kita jawab. Teu kudu wawancaralah,” ucap dia dengan meninggalkan keriuhan awak media.
(Boip)