spot_img
Senin 24 Februari 2025
spot_img

Ditunjuk Jadi Tuan Rumah BK PON XX, Porserosi Jabar Tunggu Surat Resmi

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Jawa Barat dikabarkan ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksana bagi gelaran Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 Cabang Olahraga (Cabor) Sepatu Roda. Hal tersebut muncul pada saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Porserosi tahun 2018 yang digelar di Malang, Jawa Timur.

‎” Ya, kabarnya memang seperti itu. Tapi kita belum mendapatkan penunjukan resmi dari PB (Porserosi) untuk jadi tuan rumah pelaksana BK PON XX,” ujar Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Porserosi) Jabar, Erry Sudradjat saat ditemui di kawasan SPOrT Jabar, Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik, Kota Bandung, Sabtu (21/7/2018).

Erry menuturkan, saat ini, tuan rumah PON XX tahun 2020, Papua sendiri belum memiliki trek sepatu roda. Sementara sebelum pelaksanaan pertandingan di PON XX, harus dilakukan terlebih dahulu babak kualifikasi untuk menyaring atlet yang berhak tampil di multieven olahraga sei-Indonesia tersebut.

‎”Itu permasalahannya dan yang memiliki trek lintasan itu sebagian besar di Pulau Jawa, salah satunya Jabar. Kita sendiri memiliki setidaknya empat tres sepatu roda yakni di Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, ‎dan eks venue PON XIX di Saparua, Kota Bandung. Jadi kita siap saja, tapi tetap harus ada surat resmi dari PB,” terangnya.

Dengan ada surat resmi tersebut, lanjut Erry, pihaknya bisa mempersiapkan sarana prasarana dengan lebih baik. Salah satunya dengan menyiapkan sarana pendukung untuk pelaksanaan pertandingan babak kualifikasi tersebut.

“Termasuk dari dukungan dana. Ini kan hajatnya PB Porserosi, kita tidak mau kena getahnya. Harus ada MoU yang jelas dulu terkait penunjukkan tuan rumah babak kualifikasi ini,” tambahnya.

Terkait lokasi pelaksanaan, Erry mengaku jika pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak PB Porserosi. Apakah akan digelar di Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor atau Kota Bandung.

‎”Kalau dari sisi kami, lebih baik digelar di Saparua, Kota Bandung karena dari sisi peralatan pendukung sudah cukup siap meski harus ada beberapa perbaikan. Salah satunya dengan timing system yang sudah tertanam di trek sepatu roda sehingga lebih efisien dari sisi biaya. Berbeda jika digelar di venue yang lain, harus dilakukan penyetelan ulang dan dari sisi biaya akan lebih mahal. Masa untuk sekelas pertandingan nasional menggunakan perhitungan waktu dengan sistem manual,” pungkasnya.

(ageng/bam’s)

spot_img

Berita Terbaru

spot_img
spot_img