CIAMIS, FOKUSJabar.id: Masyarakat Lakbok ancam tidak akan berpartisipasi dalam Pemilihan Legislatif 2019 mendatang. Ancaman ini buah kekesalan serta protes keras atas ketidakadilan pemerataan pembangunan Pemda Ciamis ke wilayah Lakbok.
Forum Pemuda dan Perserikatan Mahasiswa Lakbok Jaya menggelar aksi tambal jalan 1000 lubang. Aksi itu sebagai bentuk protes terhadap pemerintah yang dinilai menganaktirikan Kecamatan Lakbok dalam hal pembangunan.
“Kami hanya ingin menyampaikan ke Pemda bahwa Lakbok bagian dari Ciamis, Lakbok adalah lumbung padi, tetapi selama ini akses jalan rusak tidak ada perhatian dan seperti dianaktirikan,” tegas koordinator aksi Markum, Senin (16/7/2018).
Kondisi infrastruktur, baik akses jalan, irigasi maupun infrastruktur pertanian di Lakbok rusak dan sangat menghambat laju pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kondisi tersebut sudah berlangsung lama tanpa perhatian pemerintah.
“Lakbok merupakan produsen padi terbesar di Ciamis, yakni 43.992 ton per tahun. Kami hanya ingin ada pemerataan pembangunan, kami sama-sama bayar pajak. Ketimpangan pembangunan yang terjadi tidak berbanding lurus dengan kontribusi Lakbok kepada Pemda,” jelas dia.
Hal senada disampaikan Ahmad Mungalim warga setempat. Menurut dia, warga Lakbok hanya dijadikan sebagai komoditas politik. Namun pemerataan pembangunan tidak didapatkan.
“Disparitas pembangunan di Lakbok sudah berlangsung cukup lama, jalan rusak menjadi ciri khas dari Kecamatan Lakbok. Kami minta Pemda untuk bergerak cepat,” imbuh dia.
Selain akses jalan, dirinya menuntut Pemda Ciamis untuk segera merevitalisasi sawah Pasung sebagai area ketahanan pangan. Terlebih selama ini sawah Pasung selalu mengalami gagal panen akibat banjir.
“Sawah Pasung sangat potensial untuk dijadikan area khusus dalam rangka membangun ketahanan pangan,” kata dia.
(Boip/LIN)