Sabtu 11 Januari 2025

Keberhasilan Zohri Harus Jadi Motivasi Atlet Lain

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Keberhasilan sprinter muda Indonesia  Lalu Muhammad Zohri mengharumkan nama bangsa Indonesia pada Kejuaraan Dunia Atletik U-20 ‘IAAF World U20 Championship’ tahun 2018 di Tampere, Finlandia, Rabu (11/7/2018) adalah  sejarah baru. Tidak hanya bagi Indonesia, tapi juga bagi Asia.

Pada kejuaraan dunia atletik U20 tersebut, Zohri berhasil mencatatkan waktu terbaik 10,18 detik di nomor bergengsi lari 100 meter putra. Sprinter asal Lombok  itu bersaing ketat dengan tujuh atlet sprinter lain yakni Daisuke Miyamoto (Jepang), Michael Stephens (Jamaika), Henrik Larsson (Swedia), Thembo Monareng (Afrika Selatan), Dominic Ashwell (Inggris), dan dua sprinter Amerika Serikat, Anthony Schwarts serta Eric Harrison.

Setelah mencatatkan waktu 10,24 detik di heat 1 semifinal, Zohri mampu memperuncing catatan waktunya menjadi 10,18 detik di babak final sekaligus memastikan medali emas pertama bagi Indonesia di ajang kejuaraan dunia tersebut.

Zohri pun memberikan kejutan bagi dunia, dimana menjadi sprinter pertama Indonesia dan Asia yang berhasil menjadi juara dunia sekaligus mematahkan dominasi negara sprinter dunia yakni Amerika Serikat dan Jamaica.

“Ini sejarah buat dunia atletik Indonesia, karena Indonesia sangat sulit bisa menembus babak final. Jangan kan Indonesia, negara lain di Asia pun sulit untuk lolos kualifikasi dan juara di kejuaraan dunia U20. Dengan hadirnya Zohri, kita bisa lihat bagaimana terkejutnya semua mata dunia melihat sang juara berada di lintasan 8 dan berasal dari Indonesia,” kata anggota Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) Pengprov Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Jawa Barat Dicky Gunawan saat dihubungi melalui telepon selularnya, Kamis (12/7/2018).

Keberhasilan Zohri di ajang kejuaraan dunia, lanjut Dicky, diharapkan menjadi modal kebangkitan atletik Indonesia, khususnya, dan olahraga Indonesia pada umumnya. Apa yang sudah dicapai Zohri di kejuaraan dunia, harus menjadi motivasi bagi seluruh atlet dan masyarakat Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia jika Indonesia  bangsa yang besar dan bisa  bersaing dengan negara-negara besar lain di dunia.

“Apalagi kita akan menghadapi perhelatan besar Asian Games 2018 bulan Agustus mendatang. Ini harus jadi motivasi kita untuk mencetak prestasi lebih baik,” kata mantan atlet nomor lari jarak menengah 800 meter dan 1500 meter ini.

Dia berharap, prestasi yang sudah diraih tidak lantas membuat si atlet, pelatih, maupun pengurus jemawa serta berpuas diri. sebaliknya harus memikirkan untuk tetap menjaga kondisi saat ini dan terus meningkatkan prestasi yang sudah diraih.

(Ageng/LIN)

Berita Terbaru

spot_img