Jumat 13 Desember 2024

Pemkot Bandung Optimistis PAD Tahun 2018 Lampaui Target

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bertekad untuk kembali melampaui target Pendapatan Asli Daerah (PAD) di tahun 2018 yang sudah ditetapkan sebesar Rp2,64 triliun. Hal ini seiring dengan trend peningkatan target penerimaan pendapatan di setiap bulan.

Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (BPPD) Kota Bandung, Ema Sumarna menuturkan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan PAD Kota Bandung. Beberapa upaya tersebut pun, sudah memperlihatkan progres yang cukup baik.

“Di sektor pajak, target pendapatan bulanan pajak Kota Bandung terus mengalami peningkatan. Pada bulan Januari 2018, perolehan pajak Kota Bandung mencapai 119 persen, bulan Februari dan Maret 107 persen, April sebsar 112 persen, Mei sebesar 116 persen, dan Juni di angka 100,77 persen,” ujar Ema saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana Kota Bandung, Selasa (10/7/2018).

Peningkatan ini, lanjut Emas, karena pihaknya telah melakukan sensus Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk memastikan data wajib pajak di Kota Bandung. Dengan demikian, tidak ada lagi kekeliruan data PBB dengan fakta di lapangan.

“Kadang-kadang ada data yang belum diperbaharui oleh wajib pajak. Di data masih bangunan 1 lantai, ketika disensus ternyata sudah dua lantai. Data itu kita perbarui. Kalau Juni memang agak pas-pasan karena ada libur. Libur panjang mengurangi perolehan pajak hingga Rp30-40 miliar karena jumlah pembayaran berkurang. Kami berharap bisa tertutupi di bulan Juli ini,” terangnya.

Upaya lain yang dilakukan BPPD Kota Bandung yakni dengan menggunakan tapping box untuk jenis self-assessment tax. Pihaknya pun sudah menempatkan 895 tapping box di berbagai hotel, restoran, dan tempat hiburan. Melalui Tapping box ini, wajib pajak dapat menyerahkan datanya lebih akurat karena berdasarkan transaksi.

Tak hanya itu, BPPD Kota Bandung pun merilis aplikasi e-Satria yang akan memudahkan wajib pajak dari sektor self-assessment tax melunasi kewajibannya. Aplikasi ini pun memperoleh apresiasi Kementerian PAN-RB sebagai salah satu dari Top 99 Inovasi Pelayanan Publik.

“Jadi nanti bayarnya langsung ke bank, tidak ada antrian di kantor kami. Tidak ada interaksi antar petugas pajak dan bisa dilakukan di mana saja. Semuanya serba transparan dan akuntabel,” tambahnya.

Ema mengungkapkan, pendapatan pajak daerah pada tahun 2013 berada di angka Rp1 triliun. lalu meningkat di tahun 2014 menjadi Rp1,4 triliun. Dan di tahun 2015 menjadi Rp1,490 triliun. Meningkat lagi pada tahun 2016, menjadi Rp1,715 trilun, dan pada tahun 2017 mencapai angka Rp2,175 triliun.

“Pada tahun 2015 peningkatannya cukup sedikit, karena pendapatan pajak dari transaksi hotel hanya mencapai Rp195 miliar dan sektor restoran mendapat Rp170 miliar. Sementara pajak hiburan meraih Rp59 miliar dan PBB mendapat Rp390 miliar. Untuk itu, kita akan genjot kinerja dan optimalkan berbagai potensi sehingga pada tahun 2017 melonjak cukup besar.Kita pun yakin di tahun 2018, target PAD Kota Bandung pun akan meningkat,” pungkasnya.

(ageng/bam’s)

Berita Terbaru

spot_img