Pakar politik dan pemerintahan dari Unpar Bandung Asep Warlan Yusuf menilai, tim transisi sangat diperlukan agar janji dan program pembangunan Ridwan-Uu bisa segera terealisasi.
“Ini penting, karena dari sekian banyak program harus dibuat kejelasannya agar efektif,” kata Asep, Senin (9/7/2018).
Kendati begitu, Asep berpesan agar penyusunan tim transisi dilakukan bersama-sama antara gubernur dan wagub terpilih.
Selain wujud harmonisasi di antara keduanya, menurut dia, hal ini penting agar seluruh janji kampanye yang disampaikan bisa terwujud.
“Itu satu paket. Jangan one man show, jangan single fighter. Wakil juga harus diajak bicara,” kata dia.
Apalagi menurut dia, cawagub pun turut menyampaikan janji dan program pembangunan saat kampanye lalu.
Jangan sampai nanti masyarakat menagih janji wagub karena tidak diakomodir.
Lebih lanjut Asep mengimbau agar Cawagub terpilih Uu Ruzhanul Ulum lebih aktif dalam menyampaikan gagasan kepada Ridwan Kamil.
“Karena Pak Uu juga sudah memberikan janji-janji, itu harus dibahas dan disampaikan ke dinas-dinas,” jelas dia.
Kaitannya dengan tim transisi, menurut dia idealnya tim itu diisi pihak-pihak yang merumuskan janji dan visi-misi pasangan Ridwan-Uu. Sebagai orang dekat dan pakar yang memahami betul kepemimpinan Ridwan-Uu, mereka wajib masuk ke dalam tim tersebut.
“Timsesnya harus masuk. Karena di awal mereka yang menelaah, meneliti. Jadi tahu mana yang perlu diselaraskan dengan program pemprov saat ini, mereka yang tahu filosofi kenapa program ini muncul,” katanya.
Tidak hanya, menurut dia, Rindwan Kamil-Uu bisa memasukan kalangan akademisi dan struktur di Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Bisa Bappeda, atau Sekda,” katanya.
Menurut Asep, tim transisi ini berfungsi untuk mengonfirmasi, mengklarifikasi, mengoreksi dan merekomendasi janji-janji kampanye yang akan direalisasikan.
“Konfirmasi kepada gubernur-wakil gubernur terpilih ini penting untuk memastikan tidak ada janji kampanye yang terlewat. Tidak ada satu pun yang diubah,” kata Asep.
Adapun klarifikasi diperlukan untuk menanyakan kembali kepada gubernur-wakil gubernur terpilih akan maksud dan tujuan program yang diusung.
“Lalu koreksi, yang kurang dimasukkan, atau mengganti program lama dengan yang baru. Lalu tim transisi ini merekomendasikan program-program yang diselaraskan tadi kepada pemprov,” jelas dia.
(LIN)