BANDUNG, FOKUSJabar.id: Dalam upaya mendorong pemenuhan guru-guru vokasi (keahlian), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) membuka setidaknya enam Program Studi (Prodi) baru.
Keenam Prodi baru tersebut, Sains Informasi Geografi (S1) FPIPS, Desain Komunikasi Visual (S1) FPSD, Kewirausahaan (S1) di UPI Kampus Tasikmalaya, Pendidikan Multimedia (S1) di UPI Kampus Cibiru, Pendidikan Sistem dan Teknologi Informasi (S1) di UPI Kampus Purwakarta dan Prodi Pendidikan Kelautan dan Perikanan (S1) di UPI Kampus Serang.
” Prodi baru ini memang kita arahkan untuk memenuhi kebutuhan guru vokasi (keahlian) seiring dengan program pemerintah pusat terkait Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK. Saat ini, baik di Jabar maupun secara nasional, jumlah guru vokasi masih kurang sehingga UPI ingin mendorong program pemerintah dalam pemenuhan guru vokasi,” ujar Rektor UPI, Asep Kadarohman di gedung University Center, kampus UPI, Jalan Setiabudi Kota Bandung, Jumat (6/7/2018).
BACA JUGA: Hore! Kemdikbud dan Google Sediakan Internet Gratis untuk Guru
Untuk membuka prodi baru, pihaknya harus memenuhi terlebih dahulu persyaratan yang diatur dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT). Salah satunya dengan memenuhi jumlah dosen minimal untuk prodi baru yakni sebanyak enam dosen.
” Jadi sebelum melakukan pembukaan prodi baru, kita mengangkat dosen tetap universitas. Dosen yang diangkat pun meruakan dosen domisili bukan dosen terbang. Artinya, domisili dosen disesuaikan dengan domisili prodi kampus tersebut. Seperti untuk prodi kewirausahaan di kampus UPI Tasikmalaya, maka kita mengangka dosen universitas yang tinggal di Tasikmlaya. Jadi bukan dosen asal Bandung yang berangkat ke Tasikmalaya,” terangnya.
Selain itu, pihaknya pun sudah membuat proposal dan mengajukannya ke BAN PT untuk memenuhi syarat minimal tersebut. Proposal tersebut pun sudah disetujui dan persyaratan minimal pun sudah terpenuhi sehingga pihak UPI bisa mengeluarkan Surat Keputusan (SK) terkait pembukaan prodi baru tersebut.
“Untuk pola rekrutmen, keenam prodi baru tersebut melalui SBMPTN dan seleksi mandiri. Kecuali untuk Prodi Kewirausahaan yang juga dibuka seleksi melalui jalur SNMPTN,” tambahnya.
Untuk kuota mahasiswa di masing-masing prodi baru berjumlah 80 mahasiswa baru atau dua kelas. Sehingga kuota mahasiswa baru di enam prodi baru tersebut sebanyak 480 mahasiswa baru.
“Alhamdulilah, semua kuota yang kita siapkan terpenuhi dan ini membuktikan jika masyarakat menerima penuh keberadaan enam prodi baru tersebut. Dari total kuota untuk masing-masing prodi, sesuai aturan Kemenristik Dikti, sebesar 70 persen atau 56 mahasiswa diterima melalui jalur SNMPTN dan atau SBMPTN. Sementara untuk sisanya yang 30 persen, diterima melalui jalur seleksi mandiri,” pungkasnya.
(ageng)