Minggu 12 Januari 2025

Rektor UPI Titip Persatuan dan Kesatuan Bangsa kepada Wisudawan

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Asep Kadarohman‎ berharap, lulusan UPI bisa menjadi insan pilihan yang mampu memelihara serta menjaga persatuan dan kesatuan banga di tengah derasnya arus globalisasi.
Salah satunya dengan kemampuan dalam menyeleksi sumber informasi yang benar, mengelola informasi secara tepat, dan memanfaatkan informasi secara bijak untuk meningkatkan kompetensi dan keahlian sesuai dengan bidang masing-masing.
” Literasi informasi harus diniatkan untuk memelihara persatuan dan kesatuan demi menggapai keadilan dan kesejahteraan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Dengan dikuasainya literasi informasi, kita akan terhindar dari ‘hoax’ atau berita bohong serta menyesatkan dan menjauhkan dari prilaku ‘ghibah’ atau membicarakan keburukan dan kesia-siaan,” ujar Asep Rabu (4/7/2018).
Dengan luasnya Indonesia yang dihuni beragam suku bangsa, budaya, bahasa dan agama menjadi sebuah karunia Allah yang tak ternilai harganya. Karena itu, harus dijaga bersama dengan segala daya dan upaya.
Keberagaman sendiri, seyogianya menjadi kekuatan bagi bangsa Indonesia untuk berkiprah melalui berbagai karya nyata, bukan malah menjadi biang kelemahan yang justru melemahkan bangsa Indonesia. Perbedaan harus dimaknai sebagai rahmat sehingga menjadikan Indonesia lebih kuat, bukan sebagai penghambat sehingga membuat Indonesia segalanya menjadi terlambat.
“Karena itulah menjaga persatuan dan kesatuan menjadi sebuah kewajiban bagi segenap elemen bangsa Indonesia, termasuk kita. Hanya bangsa yang sanggup memelihara persatuan lah yang akan menjadi tuan di negerinya sendiri, dan hanya bangsa yang mampu merawat kesatuan yang akan mampu memenangkan kompetisi. Persatuan dan kesatuan harus menumbuhkan optimistis, bukan malah melahirkan pesismistis. Selain itu, mesti mendorong prestasi, bukan malah menjatuhkan reputasi. Kita wajib menjaga toleransi bukan memelihara iri dengki, mendahulukan persamaan bukan membesarkan perbedaan dan merawat kecintaan bukan memendam kebencian,” tuturnya.
Dengan derasnya arus globalisasi saat ini, banyak hal yang menjadi dampaknya. Satu diantaranya, mengalirnya informasi dari banyak tempat yang tidak bisa dihindari sehingga menjadi tantangan bagi kita sebagai bagian warga dunia.
Namun pada saat yang bersamaan, kondisi tersebut pun berpotensi menjadi ancaman bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Untuk itu, setiap elemen bangsa harus pandai menyikapi informasi serta piawai dalam memilah dan memilih informasi, karena tidak setiap informasi benar adanya dan memberi kemanfaatan bagi semua.
” Karena itulah literasi informasi menjadi hal yang patut kita kuasai secara memadai. Kita dapat memanfaatkan beragam media untuk mendapatkan berbagai informasi. Namun di sisi lain, kita pun harus mampu mendeteksi dan menyeleksi sumber informasi,” pungkasnya.
(ageng/bam’s)

Berita Terbaru

spot_img