CIAMIS, FOKUSJabar.id : Ratusan mahasiswa Universitas Galuh (Unigal) Kabupaten Ciamis yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pengawal Demokrasi (AMPD) dan Forum Dosen dan Karyawan Pro Demokrasi (FDK Prodem) kembali gelar aksi dan debat publik bersama pihak Yayasan dan Panitia Penjarigangan Rektor Unigal.
Mereka menuntut pihak Yayasan Pendidikan Galuh untuk melantik calon Rektor terpilih pada pertimbangan senat, sebagai rektor Unigal periode 2018-2022. Aksi kali ini puluhan dosen yang ikut aksi, mendapat teror terancam dipecat dari Unigal. Namun teror itu tersebar melalui grup media sosial.
“Bentuk intimidasi dosen dan mahasiswa ada. Teror ancaman ada tersebar di grup WA. Isinya yang ternyata inilah dosen-dosen yang akan dipecat. Kalau itu, dosen bukannya takut ini kan negara hukum,” ujar Ketua FDK Prodem Dedi Herdiansyah, Rabu (4/7/2018).
Menurut Dedi, dosen yang ikut demonstrasi menuntut calon rektor terpilih sekitar 70 orang. Kali ini jumlah dosen yang demonstrasi mencapai 100 orang.
Dedi meminta pihak Yayasan untuk bersikap tegas agar persoalan ini selesai. Memberikan kejelasan dengan melantik rektor terpilih.
“Sampai saat ini dari yayasan belum ada keputusan. Seharusnya pelantikan tanggal 5 juli 2018,” ucapnya.
Sebelumnya, berdasarkan pertimbangan calon Rektor Unigal oleh 26 anggota Senat Unigal terhadap 2 calon, yakni Yagus Triana dan Yat Rospia Brata. Hasilnya Yagus Triana memperoleh 16 suara, sedangkan Yat Rospia Brata memperoleh 10 suara.
Menurut Dedi, kondisi seperti ini dapat merugikan mahasiswa. Karena sekarang banyak mahasiswa sedang melaksanakan sidang, sementara yang akan menandatangani ijazah adalah rektor.
“Saya kira jangan sampai mengutamakan kepentingan golongan, tapi kepentingan semua untuk kemajuan universitas galuh. Kalau melantik yang menang mungkin tidak akan ada masalah,” pungkasnya.
(Riza M Irfansyah/Bam’s)