BANDUNG, FOKUSJabar.id : Dalam mendukung para pelaku industri olahraga, keterlibatan dari beberapa kementerian dan pihak lain menjadi hal yang mutlak dilakukan. Salah satunya dalam memangkas birokrasi perizinan yang saat ini masih terlalu bertele-tele.
Hal tersebut diungkapkan Deputi Peningkatan Tenaga dan Organisasi Olahraga, Herman Chaniago usai menutup secara resmi pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Menajemen Industri Olahraga di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang Kota Bandung, Senin (2/7/2018).
“Untuk mendukung pelaku industri olahraga, mau tidak mau harus kerjasama dengan kementerian lain. Karena saat bicara soal industri, maka tidak akan terlepas dari keterlibatan beberapa kementerian dan pihak lain. Bagaimana bergandengan bersama-sama dalam memajukan industri olahraga,” ujar Herman.
Salah satunya hal yang membutuhkan perbaikan yakni yang berkaitan dengan kemudahan regulasi dalam birokrasi perizinan. Pasalnya, untuk mengurus perizinan bagi sebuah industri di Indonesia pada saat ini masih membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Presiden Jokowi sudah menyebutkan jika birokrasi tersebut harus dipangkas. Saat ini, pola birokrasi perizinan di Indonesia bisa memakan waktu hingga tiga bulan, sementara di negara lain jauh lebih cepat. Di Singapura sendiri, hanya membutuhkan satu sampai tiga jam untuk mengurus birokrasi perizinan. Dari sisi ini saja, kita sudah jelas tertinggal jauh,” terangnya.
Untuk momen Asian Games 2018, lanjut Herman, harus diambil sebagai peluang dan kesempatan emas. Pasalnya, sebanyak 48 negara akan hadir di Indonesia pada saat gelaran Asian Games XVIII pada Agustus 2018 mendatang.
“Sebagai tuan rumah, Asian Games 2018 harus berefek positif, salah satunya dalam membangun ekonomi kerakyatan. Ini yang harus kita dorong,” tambahnya.
Selain dari sisi birokrasi perizinan, hal lain yang harus ditingkatkan yakni dari sisi kualitas produk industri olahraga. Untuk itu, quality control harus benar-benar diterapkan sebelum produk tersebut dikeluarkan. Sehingga saat produk industri olahraga itu dikeluarkan, maka kita sudah yakin dengan kualitas produk yang bisa bersaing dengan produk sejenis dari luar negeri.
“Mudah-mudahan ada produk industri olahraga kita yang kompetitif dan berkualitas saat gelaran Asian Games 2018 berlangsung, tidak didominasi oleh produk dari luar negeri,” tegasnya.
(ageng/bam’s)