DENMARK, FOKUSJabar.id: Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Kerajaan Denmark menggelar Bazar di area KBRI di Kopengagen, Denmark, Sabtu (30/6/2018) waktu setempat.
Tahun ini bazar diisi beragam komoditi produk Indonesia dan diikuti sebanyak 20 stan dengan beragam kuliner, produk, bahan pangan dan kerajinan khas Indonesia.
Ratusan warga Denmark dan komunitas Indonesia antusias mengunjungi Bazar dan Festival Budaya Indonesia tahun ini.
Adapun makanan yang dijual dan dinikmati para pengunjung, yakni martabak telur, rendang, sate ayam, bakso, siomay, empek-empek, mie goreng dan nasi goreng.
Tidak hanya itu, makanan khas Indonesia lainnya, seperti gulai ayam, nasi kuning spesial, sop buntut, sambal goreng, telur balado hingga tumis sayur dijajakan di sana.
Sejumlah stan pun menyediakan berbagai kue jajanan pasar, seperti risoles, onde-onde, lumpia, kue lapis beras, putu ayu, kue mangkok, lemper ayam, pisang goreng, nastar, brownies hingga aneka minuman khas Indonesia.
Dawet, es buah, es campur, aneka juice buah, kopi, teh hingga minuman kaleng dan botol menghiasi bazar tahunan itu.
Berbicara harga, tentu tidak membuat kantong terkuras, terlebih rata-rata dijual di kisaran 15 hingga 50 Kroner Denmark atau Rp30 ribu hingga Rp100 ribu per porsi.
Makanan jadi dan bumbu khas Indonesia serta aneka produk kopi, kerajinan tangan, batik serta perhiasanan kain khas Indonesia ikut menambah pesona bazar tahunan itu.
Untuk mendukung promosi ekonomi dan kuliner khas Indonesia pada bazar kali ini, KBRI menggaet Dini’s Restaurant (Diasporas Indonesia) yang memiliki usaha kuliner restaurant khas Indonesia di Kota Horsen Denmark.
Acara tarian daerah, peragaan busana kebaya dan batik, seperti prosesi Bali oleh Kelompok Krama Bali Denmark, Tari Puspanjali, Tari Tandung Majeng, Tari Olle Olang Madura, Tari Enggang, Tari Merak, Tambuliliang, Tari Jaipong, Tari Selayang Pandang, Tari Sundaram, Tari Gentar, Nandak, Tari Topeng, Maumere dan Tari Sajojo.
Tak ketinggalan pagelaran musik tradisional Indonesia, seperti angklung dan gamelan yang seluruhnya ditampilkan oleh masyarakat dan diaspora Indonesia di Denmark.
Tidak hanya itu, sejumlah orang Denmark yang tergabung dalam kelompok Pencak Silat ‘Setia Hati Anoman’ pun turut menampilkan atraksinya, begitupun dengan grup Band KBRI Kopenhagen.
Pengunjung semakin betah dengan suguhan live dance bersama Poco-poco, Tabelo dan Maumere bersama.
“Selain sebagai kegiatan promosi perdagangan, pariwisata dan budaya Indonesia, Bazar ini pun sebagai implementasi rencana aksi yang disepakati antara Pemerintah Denmark dan Indonesia,” kata Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Denmark Muhammad Ibnu Said.
Di hadapan Duta Besar Asing di Denmark Korps Diplomatik, Mitra Bisnis dan pengusaha Denmark, Ibnu Said menyebut bahwa promosi budaya Indonesia adalah salah satu tugas utama Perwakilan RI di luar negeri.
“KBRI Kopenhagen akan terus bekerja sama dengan masyarakat Indonesia dan mitra-mitra bisnis di Denmark untuk lebih memperkenalkan kekayaan budaya, termasuk kuliner, Indonesia kepada publik Denmark,” kata dia.
Terlebih, kata dia, hubungan bilateral kedua negara terjalin cukup baik. Hal itu dibuktikan dengan kunjungan Perdana Menteri Denmark Lars Lokke Rasmussen ke Indonesia November 2017 lalu.
Dalam kesempatan itu, Dubes pun mengatakan bahwa kondisi pariwisata Indonesia cukup kondusif, khususnya di Bali.
“Pemerintah Indonesia pun telah mengambil langkah-langkah tepat dan cepat, khususnya pasca-letuaan Gunung Agung. Kini kondisinya berangsur normal serta tidak memiliki dampak pada gangguan iklim pariwisata di Bali,” jelas Ibnu Said.
Untuk diketahui, Bazar Indonesia menjadi kegiatan yang sangat dinantikan masyarakat Denmark. Bahkan dari tahun ke tahun Bazar Indonesia menjadi bagian dari rangkaian festival musim panas di Kota Gentofte.
Hal itu dibuktikan dengan hadirnya 500 pengunjung (warga setempat) silih berganti. Jumlah tersebut meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Cuaca yang cerah pun mendukung acara yang berlangsung pukul 11.30 hingga pukul 20.00 waktu setempat.
(LIN)