Jumat 13 Desember 2024

Survei Pro Asst: OYA Ungguli Elektabilitas Paslon Lain di Pilwalkot Bandung 2018

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Berdasarkan survei yang dilakukan Profesional Assistant Research and Consulting (Pro Asst), elektabilitas Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota-Wakil Wali Kota Bandung No3 Oded M Danial-Yana Mulyana (OYA) mengungguli dua Paslon lainnya di Pilwalkot Bandung 2018.

Direktur Eksekutif Pro Asst, Fahrudin Rusbani menuturkan, berdasarkan hasil survei, Paslon OYA mendapatkan elektabilitas sebesar 57,10 persen. Di posisi kedua ditempati Paslon No1 Nurul Arifin-Choirul Yaqin Hidayat (Nuruli) 25,40 persen dan Paslon No2, Yossi Irianto-Aries Supriatna (Hebring) ‎15,60 persen.

” ‎Survei dilakukan kepada 400 responden dengan metode random sampling sejak Juli 2017 sampai Juni 2018 dengan margin error lima persen. Survei tersebut memang belum bisa dipastikan menentukan hasil Pilwalkot Bandung 2018. Tapi jika melihat hasil ini terlihat sangat sulit bagi Paslon lain menyusul OYA,” ujar Fahrudin kepada wartawan, Jumat (22/6/2018).

‎Fahrudin menuturkan, warga Kota Bandung terlihat lebih senang jika pemimpin mereka dari kalangan tokoh agama dan tokoh politik. Bahkan responden yang didominasi kalangan wanita, justru lebih banyak memilih dari kalangan tersebut yakni sebanyak 28,9 persen.

“Paslon OYA ini dianggap memiliki pengalaman lebih dibanding paslon lain karena melihat prestasi pemerintahan sebelumnya. Selain itu, ada jargon Bandung Juara yang kembali diusung paslon OYA di Pilwalkot Bandung 2018. Sementara Yossi Irianto yang sebelumnya menjabat sebagai Sekda Kota Bandung, tidak dilihat mewakili keberhasilan pembangunan,” terangnya.

‎‎Hal ini, lanjutnya, menunjukkan jika pergerakan Oded M Danial sebagai Wakil Wali Kota Bandung 2013-2018 atau kandidat petahana dinilai lebih masif dibanding Yossi Irianto yang hanya duduk di belakang meja sebagai Sekda Kota Bandung. Warga Kota Bandung pun terlihat tidak mau berspekulasi dalam memilih pemimpinnya untuk lima tahun kedepan.

“Oded sebagai seorang ustadz dan punya pengalaman sebagai politisi, menjadi pertimbangan warga memilihnya. ‎Sedangkan Nurul Arifin sebagai sosok artis dan politisi, justru tidak mampu melampaui elektabilitas Oded meski dari sisi popularitas cukup tinggi. Dan kalau melihat dari sisi partai politik pendukung, itu tidak berbanding lurus dengan sosok calon dan hanya berpengaruh dibawah 20 persen. Jadi parpol pendukung tidak berpengaruh secara signifikan,” tegasnya.

(ageng/bam’s)

Berita Terbaru

spot_img