BANDUNG, FOKUSJabar.id : Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memastikan persediaan gal elpiji untuk wilayah Kota Bandung aman hingga hari raya Idul Fitri 1439 Hijriyah. Hal tersebut diungkapkan Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Bandung, Muhamad Solihin usai melakukan peninjauan persediaan gas elpiji di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBBE) Pertamina Terminal BBM Bandung Grup Ujungberung, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, beberap[a waktu lalu.
“Alhamdullilah stok (gas elpiji) aman. Produksi melebihi biasanya sehingga bisa sampai setelah Idul Fitri. Jadi persediaan bagi masyarakat aman,” ujar Solihin, Senin (11/6/2018).
Meski demikian, Solihin meminta masyarakat untuk membeli gas elpiji sesuai dengan peruntukkannya. Bagi masyarakat mampu diminta untuk menggunakan tabung gas ukuran 12 kg. Pasalnya, gas 3 kg hanya diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu.
“Bukan melarang masyarakat ekonomi mampu untuk membeli elpiji 3 kg karena itu sudah jelas dan ada labelnya bagi masyarakat miskin. Pemerintah sudah membagi-bagi berdasarkan kemampuannya,” tambahnya.
Sales Executive LPG Rayon VIII Domestik Gas, Donny Brilianto menuturkan, ada kenaikan konsumsi masyarakat selama bulan suci Ramadan. Berdasarkan data, konsumsi masyarakat Kota Bandung sebanyak 88.000-93.000 tabung per hari di luar bulan suci Ramadhan. Namun pada saat Ramadan dan menjelang hari raya Idul Fitri diprediksi mengalami peningkatan.
“Di bulan Ramadan dan menjelang lebaran, permintaan pasokan gas elpiji 3 kg mengalami kenaikan. Kita tambah 22 persen jumlah produksi dari biasanya. Meski demikian, kita pastikan persediaan aman terkendali,” ujar Donny.
Donny menambahkan, dibandingkan tahun sebelumnya, ada perubahan meski tidak signifikan. Karena tanggal libur tahun ini jauh lebih panjang, masyarakat lebih banyak menggunakan gas elpiji.
“Untuk tahun ini, kami prediksi sedikit lebih banyak karena liburnya juga lebih banyak. Tahun kemarin 20 persen kalau tahun sekarang 22 persen dari produksi 88.000 tabung per hari,” terangnya.
Terkait keluhan masyarakat mengenai tabung gas 3 kg yang dinikmati masyarakat menengah ke atas, pihaknya memberikan solusi bagi masyarakat untuk berpindah ke tabung 5,5 kg ataupun 12 kg. Hal tersebut sudah disampaikan kjepada masyarakat sejak Mei 2018 lalu.
“Caranya dengan menukarkan 2 tabung gas 3 kg kosong dengan tabung gas 5,5 kg kosong tanpa biaya. Dengan demikian, percepatan migrasi masyarakat akan lebih cepat,” pungkasnya.
(ageng/bam’s)