BANDUNG, FOKUSJabar.id : Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya menyediakan toilet layak dan bersih di lembaga pendidikan seperti SD dan SMP. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) di Kota Bandung.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Bandung, Kamalia Purbani menuturkan, untuk memenuhi Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM), kondisi toilter harus memenuhi beberapa hal. Pertama, toilet terpisah antara laki-laki dan perempuan, kondisi bersih dan bisa dikunci dari dalam. Lalu, tersedia air yang cukup untuk membersihkan diri. Yang tidak kalah penting yakni harus tersedia cermin di dalam toilet
“Ini perlu kita dukung. Kita harus menyediakan sarana toilet yang layak dan bersih di SD sampai SMP. Toilet harus layak sesuai kebutuhan,” ujar Kamalia saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana Kota Bandung, baru-baru ini.
Kamalia menambahkan, toilet pria dan perempuan di sekolah harus terpisah dengan rasio 1:40 untuk lelaki dan 1:25 untuk perempuan. Secara keseluruhan toilet di Kota Bandung sudah memenuhi standar yang telah diklasifikasikan dengan level 1, 2 dan 3.
Rasio ideal untuk toilet atau jamban di sekolah sendiri, diatur dalam Permendikbud Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTS dan SMA/MA. Selain rasio, dalam Permendikbud pun diatur luas minimum 1 unit jamban adalah 2 meter persegi, dan tersedia air bersih di setiap unitnya.
Di Kota Bandung, SMPN Negeri 13 menjadi salah satu sekolah yang mewujudkan fasilitas toilet layaknya hotel bintang lima. Setelah menjadi pemenang sekolah sehat tingkat SMP se-Provinsi Jawa Barat, SMPN 13 Kota Bandung mewakili Provinsi Jawa Barat untuk berkompetisi di ajang sekolah Sehat Nasional.
“Pendidikan MKM ini merupakan upaya agar peserta didik di Bandung berperilaku sehat. Ini dapat dilakukan dengan cara persuasi, imbauan, dan pemberian Informasi termasuk komik MKM. Ini merupakan langkah awal yang strategis untuk ke depannya,” tegasnya.
(ageng/bam’s)
