Minggu 19 Januari 2025

PON di NAD Akan Percepat Prestasi Olahraga

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024  dipastikan akan digelar di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara. Dua provinsi itu ditetapkan sebagi tuan rumah pada Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Musornaslub) KONI Pusat di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (24/4/2018) lalu.

Pada Musornaslub KONI Pusat tersebut, Aceh dan Sumut berhasil mendapatkan 24 suara dari total 34 suara KONI Provinsi mengalahkan dua kandidat lain. Yakni Provinsi Bali dan NTB yang meraih delapan suara dan Kalimantan Selatan yang meraih dua suara.

Ketua Umum KONI Jabar, Ahmad Saefudin mengaku sangat mengapresiasi penetapan Aceh dan Sumut sebagai tuan rumah bersama PON XXI pada tahun 2024 mendatang. Sesuai dengan tujuan digelarnya PON, dipilihnya dua provinsi sebagai tuan rumah diharapkan semakin mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.

“Kalau nanti tahun 2020 di Papua, maka tahun 2024 digelar di Aceh dan Sumut. Kita pun harus tahu Sabang di Provinsi Aceh sebagai kota yang berada di ujung barat Indonesia. Ini pun jadi upaya bagaimana komunitas olahraga dari semua provinsi dalam menjiwai Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI,” ujar Ahmad saat dihubungi melalui telepon selularnya, Minggu (20/5/2018).

Sebagai provinsi yang berada di ujung barat Indonesia, Aceh harus menjadi bagian dari pembangunan keolahragaan nasional. Dan dalam pembangunan keolahragaan di negeri Serambi Mekah tersebut, Provinsi Sumatera Utara menjadi bagian integral yang tidak bisa dipisahkan.

“Aceh dan Sumut itu menjadi satu paket sebagai bagian integral pengembangan dan pembangunan keolahragaan di Indonesia. Jabar melihatnya seperti itu, dan itu pun diamini juga oleh provinsi lain,” terangnya.

Dengan terpilihnya Aceh dan Sumut sebagai tuan rumah bersama PON, menjadi titik balik bagi percepatan pembangunan keolahraga di Indonesia. Pasalnya, dengan menggelar PON di dua provinsi atau lebih, maka pertumbuhan olahraga di setiap provinsi di Indonesia akan makin pesat.

“PON empat tahun satu kali, kalau hanya digelar di satu provinsi saja kapan pemerataan pembangunan keolahragaan bisa dilakukan,” tuturnya.

Ahmad mengatakan, penetapan tuan rumah PON di dua provinsi atau lebih pun akan mendorong pada peningkatan prestasi olahraga nasional. Dengan semakin banyaknya sarana prasarana olahraga di setiap wilayah di Indonesia, akan menumbuhkan kutub-kutub pembinaan olahraga di setiap provinsi.

“Olahraga itu bisa menjadi bagian dari kehidupan masyarakat karena ketersediaan sarana prasarana yang memadai. Dengan demikian, maka pemerintah pusat pun bisa menetapkan sentra-sentra pembinaan cabang olahraga unggulan di setiap provinsi sehingga tak lagi terpusat di ibukota,” tegasnya.

(ageng/DAR)

Berita Terbaru

spot_img