Kamis 12 Desember 2024

Asyik Berpeluang Besar Dapat Swing Votter

PKS Mesin Partai Paling Efektif

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Perhelatan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 semakin sengit. Empat pasangan calon berebut swing votter yang jumlahnya masih 30 persen.

Dua pasangan calon yang saat ini menduduki urutan pertama dan kedua versi lembaga survei yaitu paslon Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum.

Kendati begitu, keduanya belum tentu memenangkan ‘pertarungan’ di Pilgub Jabar.

Pakar Politik dari Unpar Asep Warlan Yusuf mengatakan, seperti Pilgub 2008 dan 2013 yang menjadi pemenang justru paslon yang tidak diunggulkan di survei.

Apalagi, kata Asep, pemilih mengambang masih di angka 30 persen dan diperebutkan semua calon.

Menurut dia, Pilgub menjadi ajang perang strategi masing-masing paslon untuk meyakinkan pemilih mengambang (swing vottet). Sebab bisa jadi swing votter ini menjadi penentu kemenangan.

Asep menyebut bahwa pasangan paling berpotensi mendapatkan raihan suara swing votter adalah pasangan Sudrajat-Syaikhu (Asyik). Sebab, kata dia, partai pengusung, yakni PKS adalah partai dengan mesin partai paling efektif.

Bahkan PKS masih sangat efektif dan belum ditandingi mesin partai lainnya. Dengan doktrin memilih pemimpin sebagai ibadah, mesin PKS mamou bergerak massif tanpa logistik sekalipun.

“Ini terbukti dalam Pilgub Jabar 2008 dan 2013 lalu, mesin PKS sangat efektif dan akhirnya menang. Kondisi serupa pun terjadi di Pilgub DKI lalu,” kata dia.

Asyik yang didukung PKS, Gerindra dan PAN, kata Asep, berpeluang menjadi pemenang Pilgub Jabar 2018. Meski sejumlah lembaga survei menempatkan elektabilitas pasanhan itu di posisi ketiga.
Tetapi itu harus tetap diwaspadai pasangan Cagub-Cawagub lainnya.

“Jadi buat pasangan lain jangan terlena dengan laporan-laporan hasil survei karena geraknya mesin PKS ini dibarengi fanatisme dan mereka bekerja sangat serius. Jangan terlena karena bisa saja suara yang telah diraih itu sebenarnya hanya sepersekian persennya dari total pemilih di Jabar,” kata dia.

Lebih lanjut Asep menjelaskan, swing votter terbagi tiga kategori, yakni calon pemilih yang belum mengetahui data kandidat, kemudian tidak berafiliasi secara politik dan terakhir calon pemilih ini sebenarnya sudah menetapkan pilihannya, namun tidak dinyatakan secara terbuka.

“Saat ini, jumlah swing votters di Pilgub Jabar saya prediksi masih besar di atas 30 persen dari total DPT (daftar pemilih tetap) sekitar 31 juta. Jelang pencoblosan nanti, mungkim jumlahnya akan berkurang hingga 10 persen,” tuturnya.

Sementara itu ketua bidang hubungan masyarakat (Humas) DPP PKS Ledia Amaliah Hanifah mengatakan, mesin partai sudah bergerak menangkan paslon yang diusungnya.

Bahkan calon legislatif DPRD Provinsi, Kabupaten/kota dan DPR RI PKS dan Gerindra khususnya sudah mengampanyekan Asyik.

“Semua caleg sudah konsolidasi di daerah pemilihannya masing-masing dengan biaya mereka sendiri,” ucap Ledia beberapa waktu lalu.

Tidak hanya itu, sebagian daerag, baik PKS dan Gerindra dibantu PAN sudah melakukan pelatihan saksi. Hal itu dilakukan agar tidak ada satu TPS pun yang kosong saksi.

“Belum lagi relawan dan simpatisan partai sudah bergerak di semua kabupaten/kota di Jawa Barat, urusan mesin partai, PKS terus bergerak hingga waktu pencoblosan nanti,” ungkap dia.

(LIN)

Berita Terbaru

spot_img