BANDUNG, FOKUSJabar.id: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menjadi saksi dalam pernikahan massal.
Nikah massal itu masuk dalam rangkaianWest Java Coffee & Art (WJCA), yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan bank bjb.
Sebanyak tujuh pasangan ‘sah’ menjadi suami istri, di tengah ‘raos’ -nya kopi Jabar yang berjejer dipamerkan pada kegiatan WJCA tersebut.
Dalam khutbah nikahnya Aher berpesan agar para pasangan memiliki niat pernikahan yang abadi.
Karena pernikahan sesuai ajaran Agama Islam memiliki dimensi duniawi dan ukhrawi sekaligus.
“Sehingga saat menjadi sepasang suami-istri di dunia, maka setelah wafat, di akhirat kelak ketika masuk surga akan menjadi suami-istri dan keluarga lagi,” kata Aher, di Masjid Al – Muttaqin, Gedung Sate Bandung, Sabtu (12/05/2018).
Untuk itu, kata dia, ketika menikah, niatkanlah untuk memiliki pernikahan yang abadi dan kekal seumur hidup.
Aher mengungkapkan rasa bahagia dan sangat mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi dalam rangka ulang tahun ke-57 bank bjb ini.
Kegiatan ini pun menjadi ikhtiar dalam memfasilitasi masyarakat yang ingin menikah. Aher berharap kegiatan ini menjadi agenda rutin dan pesertanya bertambah setiap tahunnya.
“Kalau sudah ada niatan menikah, jangan ditunda. Jangan tunda pernikahan karena permasalahan biaya,” kata dia.
Maka ungkap Aher, pihaknya mencoba memfasilitasi, memudahkan niat baik tersebut. Sesuai ajaran Islam, pernikahan itu yang penting diumumkan, atau di-walimahkan.
“Walimahkan pernikahan walau hanya memotong satu kambing saja,” kata dia.
Selain kegiatan nikah massal, pada helatan ini, digelar pula kegiatan khitanan, atau sunatan massal yang diikuti 257 anak.
Gubernur pun menyapa anak-anak di lokasi khitanan masal, Aula Barat Gedung Sate Bandung. Dia menghibur beberapa anak yang menangis setelah dikhitan.
Sementara itu, Direktur Utama bank bjb Ahmad Irfan berharap apa yang diselenggarakan ini menjadi kenangan bagi pasangan yang menikah maupun peserta khitan serta membawa berkah untuk semua.
“Kami ingin berikan yang terbaik untuk masyarakat Jawa Barat,” kata Irfan.
(LIN)