TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id : Kepala Perwakilan BI Tasikmalaya Heru Saptaji mengatakan, inflasi tidak hanya ditentukan dari ketersediaan barang saja atau tingkat produksi namun sangat ditentukan prilaku masyarakat yakni konsumsi pangan yang berlebih-lebihan khususnya saat bulan Ramadhan.
“Inflasi terus terjadi karena masyarakat kita saat itu banyak yang pola hidup yang berlebihan, panic buying dan membeli barang-barang dalam volume besar khususnya pola konsumsi. Peran ulama ini sangat strategis dalam mendukung pengendalian inflasi, ulama bisa menyadarkan masyarakat untuk tidak hidup berlebihan-lebihan dalam berbelanja di bulan Ramadhan, ulama menjadi penyambung lidah bagi masyarakat melalui ceramah, khutbah Tausiyah karena masyarakat lebih taat dan patuh terhadap apa yang disampaikan ulama,” katanya saat pertemuan dan silaturahmi bersama para Ulama se-Tasikmalaya di Masjid Agung Kota Tasikmalaya Kamis (10/05/18). Hadir pada kesempatan itu Wakil Walikota Tasikmalaya H.Muhammad Yusuf, Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Febry Ma’ruf, serta perwakilan Pondok Pesantren dan DKM.
Heru mengatakan, saat memasuki bulan Ramadhan itu, yang perlu kita tingkatkan yakni ibadah kepada Allah SWT bukan justru harus berlebih-lebihan dalam konsumsi atau berbelanja yang akan menimbulkan inflasi.
Sementara itu Wakil Walikota Muhammad Yusuf menghimbau masyarakat agar tidak melakukan pola hidup berlebihan dalam bulan Ramadhan sehingga tidak terjadi inflasi di Kota Tasikmalaya”menghadapi bulan Ramadhan tetap hidup sederhana tidak perlu berlebihan, jangan berbelanja barang berlebihan, beli konsumsi berlebihan, tidak perlu panik karena Pemerintah menjamin stok pangan dan kebutuhan pokok lainnya untuk masyarakat Kota Tasikmalaya aman sampai lebaran mendatang.
Yusup mengajak masyarakat dalam memasuki Ramadhan nanti, harus mampu menahan hawa nafsu dan senantiasa terus meningkatkan amalan-amalan ibadah kepada Allah SWT, sebab bulan Ramadhan bulan penuh berkah.
(Seda)