BANDUNG, FOKUSJabar.id : Kerjasama di bidang olahraga antara Jawa Barat dengan Gyeongsangbuk-Do dipastikan berlanjut dan akan menyentuh pada pembinaan atlet usia dini sejak tingkat TK. Kepastian perpanjangan kerjasama tersebut setelah Ketua KONI Jabar, Ahmad Saefudin menandatangani MoU (nota kesepahaman) dengan pihak Gyeongsangbuk-Do yang disaksikan gubernur kedua provinsi pada Minggu (6/5/2018) malam.
Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan menuturkan, untuk menciptakan prestasi olahraga yang unggul, Gubernur Gyeongsangbuk-Do, Mr Kim Kwan-yong menyarankan pembinaan atlet sejak usia dini atau tingkat TK. Hal tersebut telah dilakukan Korea Selatan sehingga mampu menyamai prestasi negara-negara besar dunia di bidang olahraga.
“Kerjasama dalam program pembinaan atlet-atlet junior dan senior dengan Gyeongsangbuk-Do sudah berjalan baik dan mampu menjadikan Jabar sebagai juara umum PON XIX. Kedepan, kita juga ingin merintis kerjasama di bidang olahraga ini untuk pembinaan atlet sejak usia dini,” ujar gubernur yang akrab disapa Aher, Senin (7/5/2018).
Untuk konsep kerjasama pembinaan atlet usia dini tersebut, Ketua KONI Jabar, Ahmad Saefudin mengaku akan segera merumuskan serta implementasinya di lapangan. Pembinan olahraga yang dilakukan Korea Selatan, telah menjadikan negeri ginseng tersebut sebagai salah satu kekuatan olahraga di dunia.
“Untuk pembinaan atlet usia dini ini, sudah kita lakukan sejak satu tahun lalu dengan melibatkan pelatih asal Korea Selatan di cabang olahraga judo dan sepakbola. Dan itu sudah memperlihatkan hasil dimana di cabang olahraga judo telah berhasil menjadi juara umum di kejuaraan nasional kadet dan junior, beberapa waktu lalu. Kedepan, kita akan coba implementasikan di cabang olahraga lain,” tambah Ahmad.
Untuk cabang olahraga yang saat ini sudah terikat kerjasama dengan Gyeongsangbuk-Do yakni sebanyak 11 cabang olahraga. Kedepan, pihaknya pun akan mencoba untuk menambah jumlah cabang olahraga yang dikerjasamakan minimal menjadi 13 cabang olahraga.
“Jadi akan ada penambahan di dua cabang olahraga yakni sepatu roda dan selam. Untuk senam kita akan coba kembali dilatih oleh pelatih Korea Selatan, setelah sebelumnya ada sedikit permasalahan karena minimnya sarana prasarana. Selain itu, ada keinginan juga dari mereka (Gyeongsangbuk-Do) untuk membangun dan melengkapi sarana prasarana olahraga bagi cabang olahraga sepatu roda dan panahan,” pungkasnya.
(ageng)