BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Barat R Ruddy Gandakusumah memastikan Jawa Barat bebas dari potensi konflik akibat Hoax dan radikalisme dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2018.
Keyakinan tersebut berdasarkan catatan sejarah pelaksanaan Pilkada di Jawa Barat yang tidak pernah menimbulkan konflik besar meski dinamika politik berjalan panas baik antar calon maupun partai.
“Saya melihat kita kondusif, kita dewasa. Dan fakta sejarah membuktikan tidak ada kejadian bakar-bakaran di Jawa Barat dalam beberapa kali Pemilukada. Itu indikator membuktikan bahwa kita aman sebetulnya,” kata Ruddy di Bandung Jawa Barat, Kamis (3/5/2018).
Menurut dia, meski hal tersebut sudah diyakini, namun antisipasi dari pihak aparat tetap dibutuhkan. Bahkan, untuk membuktikan hal itu pihaknya bersama KPU Jabar menyelenggarakan pesta demokrasi dengan bersosialisasi kepada masyarakat untuk menggunakan hak suaranya di Pilkada Serentak.
“Hanya mungkin diantisipasi, saya pikir itu sah – sah saja. Terlepas apapun, anggapan itu tidak benar dan kita sudah mengantisipasi dan ingin membuktikannya malam ini,” katanya.
Dari pemetaan terhadap para calon maupun partai pengusung, mereka mempunyai kesadaran untuk memprioritaskan keamanan. Bahkan, untuk menangkal potensi konflik melalui media sosial pun, pihaknya mempercayakan kepada aparat penegak hukum.
“Sudah pada dewasa, semua calon dewasa. Dan kelihatannya semua juga ingin membuktikan bahwa mereka adalah yang terbaik, termasuk timses – timses. Mungkin sebatas riak – riak dinamislah,” katanya.
“Pengertian saling serang di medsos kan ada konsekuensi hukumnya, ada pengawalnya, ada regulasinya siapapun yang mendzalimi yang sesuai kriteria melanggar hukum ya otomatis menerima akibatnya. Dewasalah, literasi Jawa Barat bagus. Kita sudah bisa membedakan. Sejauh ini kita kompak,” tambahnya.
(Adie/LIN)