BANDUNG, FOKUSJabar.id: Tanggal 2 Mei menjadi momen berharga bagi masyarakat Indonesia, terlebih di tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Banyak makna yang bisa dipetik setiap individu dalam peringatan Hardiknas itu.
Sepertihalnya Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Harmoni Pesta Demokrasi Jabar Memilih Jabar Kondusif 2018 di Badan Kesbangpol Jawa Barat Rasidin (Dira) yang menilai pendidikan sangat penting.
Sebagai generasi muda, Dira menilai bahwa pendidikan sangat penting, baik formal maupun informal.
“Kita semua perlu pengetahuan dan keterampilan yang tidak hanya didapat di bangku pendidikan formal, tetapi juga informal melalui pergaulan misalnya,” kata Sekpri Pj Wali Kota Bekasi itu.
Menurut dia, pergaulan yang tepat adalah pendidikan. Dengan kata lain, setiap individu harus mampu mengasah diri agar memahami gerak kehidupan dengan pasti, termasuk mengasah kemampuan diri di tengah komunitas diskusi.
Dari interaksi dan pergaulan tersebut tidak secara langsung mampu menciptakan diri menjadi manusia yang bertanggungjawab dan senantiasa mendapatkan pendidikan baru.
“Liberty kita temukan melalui komunitas diskusi, equility kita temukan melalui jalur perdagangan, fraternity terasa dalam komunitas amal. Tidak beramal (permusuhan), tidak diskusi (doktrinasi) dan tidak berdagang (diskriminasi),”terang dia.
Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa pendidikan sangat penting untuk keberlangsungan hidup di zaman sekarang. Baginya, pendidikan tidak hanya ditempuh dengan cara formal, sebab pergaulan yang tepat pun adalah pendidikan. Meski hanya dengan berkumpul dan berbincang ringan dengan orang lain.
“Saya sering mendapatkan pendidikan dari sebuah perkumpulan dan obrolan, tak jarang saya menjadi lebih tahu dan bertambah wawasan. Terlebih saat berkumpul dan berbincang dengan orang-orang berpendidikan serta berpengalaman. Bagi saya, pergaulan yang tepat adalah pendidikan, ” jelas dia.
Pria yang tengah menyelesaikan tesisnya di jurusan kebijakan publik LAN Bandung itu mengaku banyak menimba pendidikan informalnya melalui pergaulan.
Bahkan dalam jabatan rangkapnya sebagai ASN di Badan Kesbangpol Jawa Barat dan Sekpri Pj Wali Kota Bekasi, dirinya banyak mendapat pendidikan. Sebab selain banyak bertemu orang baru, dirinya pun gemar nongkrong dengan komunitas pendidikan informal sebagai pengayaan pendidikan informalnya.
Pentingnya pendidikan formal dan informal itu pun berusaha ditularkan kepada ketiga anaknya. Setiap anak berkewajiban menghafal ayat Al Quran untuk kemudian diganjarnya dengan memberikan yang diminta buah hatinya itu.
“Kalau anak saya minta keperluan sekolah atau hanya sekedar mainan, mereka harus menyetor hafalan Al Quran untuk ‘ditukar’ dengan yang mereka inginkan. Ini saya terapkan agar anak tetap mengenyam pendidikan setiap hari, terlebih kaitannya dengan agama yang akan mengantarkan mereka menuju masa depan yang diridoi Alloh SWT, ” tutur Dira.
(LIN)