BANDUNG, FOKUSJabar.id: Peran pendidikan menjelang era revolusi industri 4.0 menjadi sangat penting terutama dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Demikian diungkapkan Penjabat Wali Kota Bandung M Solihin pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2018 di Plaza Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Rabu (2/5/2018).
Dia menuturkan bahwa menjelang era revolusi industri 4.0, pendidikan tinggi berbasis riset harus mampu mendorong semakin terbukanua pengetahuan dalam meningkatkan kesejahteraan manusia.
Menurut dia, revolusi industri 4.0 telah mengubah paradigma masyarakat dunia, sehingga menuntut peningkatan inovasi di segala bidang.
“Berbagai teknologi untuk menggantikan peran manusia di bidang industri makin bermunculan, dan itu menjadi tantangan bagi manusia saat ini untuk bisa beradaptasi,” kata dia.
Dia menegaskan bahwa kekuatan perguruan tinggi berada pada riset yang mendapatkan pengakuan internasional, terutama untuk jenjang S3.
“Dengan riset yang diakui internasional, itu bisa menjaga marwah pendidikan tinggi di Indonesia dari sisi kualitas dan integritas. Pendidikan tidak semata-mata meraih gelar, tapi harus ada ilmunya yang aplikatif dan bisa dipertanggungjawabkan,” tegas dia.
Di sisi lain, tugas pemerintah yakni menyediakan pintu selebar-lebarnya agar lebih banyak masyarakat yang mengenyam pendidikan tinggi.
Dengan demikian, kualitas sumber daya manusia Indonesia semakin kompetitif untuk menjawab kebutuhan zaman.
“Pemerintah pun terus mengoptimalkan hal tersebut melalui berbagai program. Salah satunya program Pendidikan Jarak Jauh dengan pembangunan universitas siber untuk pembelajaran dalam jaringan (daring),” kata dia.
Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi di Indonesia baru mencapai 31,5 persen. Dengan pembelajaran secara konvensional, peningkatan APK pun hanya bekisar di angka 0,5 persen per tahun.
“Tapi dengan terobosan PJJ, APK pendidikan tinggi diharapkan bisa cepat naik hingga 40 persen di tahun 2022-2023, dengan catatan itu bisa diakses semua masyarakat dengan mudah,” tegas dia.
(Ageng/LIN)