RANCABALI, FOKUSJabar.id: Ratusan buruh teh di Desa Patengan, Kabupaten Bandung mengeluhkan upah kecil yang terima.
Kepada Cagub Jabar nomor urut 2 Tubagus Hasanuddin (Hasan) mereka mengungkapkan bahwa upah mereka tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan, bahkan mereka pun hanya tinggal di rumah alakadarnya.
“Rumah saya sering bocor dan dindingnya sudah banyak mengelupas,” kata Yati salah seorang buruh petik teh saat berdialog dengan Hasan di Desa Patengan, Rancabali, Kabupaten Bandung, Rabu (25/4/2018).
Yati hanya mendapatkan upah sesuai UMK Rp1, 6 juta per bulan. Upah itu, kata dia, tidak bisa memenuhi kebutuhan untuk tempat tinggal.
“Kalau bonus itu dari premi, syaratnya hasil teh sehari harus lebih dari 50 kilogram,” kata Yati.
Sementara itu, Hasan menegaskan bahwa dirinya akan menjalankan sejumlah program untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, termasuk soal renovasi rumah, jika diizinkan memimpin Jabar.
“Rumah bocor atau yang rusak kami ada program Imah Rempeug. Mudah-mudahan program tersebut bermanfaat,” kata Hasan.
Dalam bidang pendidikan dan kesehatan, Hasan yang berpasangan dengan Anton Charliyan (Hasanah) pun akan menjalankan ‘Sakola Gratis’, serta pelayanan kesehatan gratis.
“Itu adalah kewajiban negara,” kata Hasan.
Sementara itu, Mandor Besar Rancabali I Usup menjelaskan, upah sesuai UMK bisa dapatkan asal dalam satu hari bisa menghasilkan 200 kilogramnya teh.
Jumlah itu, kata dia, digarap lima orang dengan tugas masing-masing.
“Operator 1 orang, mistar 1 orang, pengangkut 1 orang dan pegang mesin 2 orang,” jelas Usup.
Meskipun sudah beralih ke teknologi mesin kosay, hal itu tidak mengganggu terhadap berkurangya jumlah pekerja. Pekerja bisa dialihkan, misalnya ke bagian pemeliharaan teh.
“Cuma sekarang nyari pekerjanya yang sulit,” ungkap Usup.
(LIN)