BANDUNG, FOKUSJabar.id : Persiapan menghadapi perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 di Papua, sudah mulai dilakukan KONI Jabar. Hal ini terlihat dengan langkah pengiriman atlet junior di lima cabang olahraga menuju Korea Selatan pada Kamis (19/4/2018) petang.
Koordinator Tim KONI Jabar-Korea Selatan, Trio Arsefto menuturkan, program pengirima atlet menuju negeri ginseng tersebut merupakan implementasi dari kerjasama yang dijalin antara KONI Jabar dengan KONI Provinsi Gyeongsangbuk-Do, Korea Selatan. Berdasarkan kerjasama tersebut, pihak Jabar mendapat kesempatan untuk mengirimkan atlet atau pelatih ke Korea Selatan dalam satu tahun sekali.
“Jadi pengiriman atlet junior dari lima cabang olahraga pada hari ini ke Korea Selatan merupakan yang pertama usai keberhasilan kita meraih juara umum PON XIX tahun 2016 lalu. Hari ini yang akan berangkat ke Korea Selatan dan melakukan berbagai pelatihan serta ujicoba sebanyak 34 orang,” ujar Trio saat ditemui usai melepas rombongan atlet menuju Korea Selatan di gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Kamis (19/4/2018).
Total 34 orang tersebut, lanjut Trio, terdiri dari 22 atlet di lima cabang olahraga, tiga orang pelatih muda asal Jabar, enam pelatih asal Korea Selatan, dua orang penerjemah, dan satu orang koordinator lapangan. Ke-22 atlet tersebut berasal dari cabang olahraga taekwondo, judo, tinju, gulat, dan menembak.
“Disana (Korea Selatan) mereka akan menjalani program latihan bersama atlet asal Korea Selatan, berujicoba, hingga bertanding dalam kejuaraan. Jumlah atlet yang dikirim ke Korea Selatan pada hari ini, kita sesuaikan dengan kemampuan anggaran yang kita miliki. Kalau keinginan kita, ya sebanyk-banyaknya,” terangnya.
Terkait pemilihan atlet junior yang dikirim, lanjut Trio, seiring dengan wacana pembatasan usia yang akan diberlakukan pada saat PON XX tahun 2020 di Papua. Mereka pun berhak mengikuti berbagai program latihan di negeri ginseng, setelah melalui berbagai seleksi yang dilakukan cabang olahraga yang bersangkutan.
“Mereka akan berada di negeri ginseng selama 45 hari atau satu bulan setengah. Kalau biasanya, dua bulan disana tapi ya karena keterbatasan anggaran maka hanya satu bulan setengah mereka disana. Kalau menjelang PON XX, pada tahun 2019 nanti, kita akan upayakan lebih banyak atlet yang dikirim ke Korea Selatan. Ini upaya kita untuk mempertahankan Jabar Kahiji di Tanah Papua,” tegasnya.
(ageng)