Kamis 12 Desember 2024

Ade Barkah Terpilih Sebagai Ketua ISSI Jabar pada Musprov yang Digelar Caretaker

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Musyawarah Olahraga Provinsi (Musprov) Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Jawa Barat IX tahun 2018 yang digelar di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang Kota Bandung, Rabu (18/4/2018) malam, memilih Ade Barkah Surahman sebagai Ketua Umum Pengurus Provinsi (pengprov) ISSI Jabar masa bakti 2018-2022. Musorprov sendiri digelar caretaker ISSI Jabar yang ditunjuk PB ISSI karena kepengurusan Pengprov ISSI Jabar dibawah pimpinan H Ato Hermanto sudah habis masa jabatannya.

Ade Barkah sendiri dipilih secara aklamasi oleh peserta Musprov ISSI Jabar IX tahun 2018 yang berasal dari Pengcab ISSI Kota/Kabupaten di Jabar. Para peserta Musprov ISSI Jabar IX menyepakati sosok Wakil Ketua DPRD Jabar 2014-2019 ini untuk memimpin induk olahraga balap sepeda dengan mengangkat tangan dan berdiri sebagai tanda persetujuan.

“Sebenarnya ada sedikit kerisauan juga dari saya karena musprov ini tidak dihadiri oleh semua pengcab ISSI kota dan kabupaten di Jabar, ketua umum ISSI Jabar sebelumnya serta perwakilan dari KONI Jabar. Tapi ini amanat dari peserta musprov dan saya akan menjalankannya dengan filosofi sepeda,” ujar Ade saat ditemui usai acara Musprov ISSI Jabar IX tahun 2018 di Hotel Horison, Jalan Lingkar Selatan Kota Bandung, Kamis (20/4/2018).

Ade menuturkan, olahraga sepeda menekankan kekuatan fisik untuk bisa mengayuh sepeda sehingga bisa berjalan cepat dan menyelesaikan kompetisi. Hal ini berbeda dengan sepeda motor yang harus diisi dengan bahan bakar, namun masih bisa diisi ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

“Ini menandakan, dalam olahraga sepeda ini kita harus bisa mandiri dengan mencari pembiayaan untuk menjalankan roda organisasi dan pembinaan atlet. Jadi diperlukan konsentrasi, kekuatan fisik, kebersamaan dan pantang menyerah. Jadi kepengurusan ini harus semua bekerja untuk bisa meraih prestasi,” terangnya.

Sementara Wakil Ketua II PB ISSI-ICF, Engkos Sadrah mengatakan, musprov sendiri digelar oleh caretaker ISSI Jabar yang dibentuk oleh PB ISSI. Pembentukan caretaker sendiri didasarkan pada habisnya masa bakti kepengurusan ISSI Jabar dibawah pimpinan H Ato Hermanto.

“ISSI Jabar dibawah pimpinan H Ato Hermanto itu masa baktinya habis pada bulan Juni 2017. Sesuai AD/ART ISSI, ada perpanjangan waktu selama enam bulan bagi kepengurusan tersebut untuk menggelar Musprov. Tapi setelah masa jeda waktu enam bulan itu habis pada Desember 2017, tidak digelar juga Musporv maka PB ISSI pun menunjuk caretaker diisi oleh tiga orang yang berasal dari unsur PB ISSI, Pengcab, dan Pengda,” ujar Engkos.

Caretaker sendiri, lanjut Engkos, memiliki tugas yang salah satunya menggelar musprov untuk membentuk kepengurusan baru. Tugas caretaker dinyatakan selesai jika kepengurusan baru tersebut sudah dilantik dan mendapatkan SK dari PB ISSI.

“Jadi pelaksanaan musprov hari ini digelar oleh caretaker ISSI Jabar. Musprov ini digelar karena kita khawatir karena Pengprov ISSI Jabar ini pengguna anggaran dari APBD tapi dari sisi masa bakti sudah habis sehingga tidak memiliki legalitas,”

Terkait Musprov ISSI IX tahun 2018 yang dinilai belum memenuhi kuorum, Engkos menerangkan jika ketentuan terkait kuorum tersebut sudah diatur dalam AD/ART. Dalam ketentuan di AD/ART menerangkan, Musporv memenuhi kuorum jika dihadiri oleh 2/3 dari jumlah anggota yang memiliki hak suara.

“Sekarang kan jumlah pengcab ISSI kota dan kabupaten di Jabar itu sebanyak 22 pengcab dan memenuhi kuorum jika 2/3 anggota hadir. Tapi jika tidak memenuhi kuorom, bisa ditunggu selama 60 menit. Jika waktu enam puluh menit itu habis dan tetap tidak memenuhi kuorum dari sisi jumlah peserta, maka musprov pun masih bisa digelar. Meski yang hadir, misal, hanya 10 pengcab saja. Dan itu masih tetap sah,” tegasnya.

(ageng)

Berita Terbaru

spot_img