“Secara langsung ini bentuk penghinaan dari panitia (EO) terhadap tim Persib Bandung. Saya sendiri sebagai pemain Persib merasa dilecehkan oleh penyelenggara yang tidak punya niat baik untuk menyelesaikan persoalan ini,” kata Kiper Persib Imam Arief Fadillah saat menghadiri launching Akademi Persib di lapangan Brigif 13/Galuh Kota Tasikmalaya, Minggu (1/4/2018).
Sebagai warga Tasikmalaya, Imam mengaku malu dengan panitia (warga Tasik) yang mengundang klub sebesar Persib, namun tidak memenuhi komitmen perjanjian.
“Saya minta panitia bisa sadar dan membayarkan hak Persib yang sudah dijanjikan,” jelas dia.
Menurut dia, permasalahan tersebut bisa saja diproses melalui jalur hukum, terlebih ada perjanjian di atas materai. Dia berharap PT yang menaungi Persib bisa mengambil langkah, seperti melaporkan kasus iniboe penegak hukum agar diproses.
Terlebih menurut dia, hal itu sudah melanggar perjanjian yang ditandatangani di atas materai oleh pihak EO.
“Para pemain Persib semua nanyain ke saya karena mereka tahu kalau saya orang Tasik. Saya juga malu, kok ada EO di Tasikmalaya tidak profesional. Kami kecewa berat,” kata dia.
(Seda/LIN)