TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id: Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 2 Tubagus Hasanuddin (Kang Hasan) mengatakan bahwa usaha di sektor informal perlu mendapatkan perhatian pemerintah, baik berupa bantuan permodalan maupun pelatihan.
Demikian diungkapkan Hasan saat mengunjungi pabrik pembuatan tahu di Kampung Sukatengah, Desa Sukamulya, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (31/3/2018).
Menurut dia, sektor usaha informal seperti ini jarang sekali mendapat perhatian dari pemerintah. Masyarakat yang menjalankan usaha di sektor informal biasanya berjalan sendiri tanpa bantuan dari pemerintah.
“Pekerjaan sektor non formal pada umumnya belum mendapat bantuan maksimal baik berupa pelatihan maupun dana. Tentunya ini harus dioptimalkan, dan kita punya program Bogagawe sebagai jawabannya,” kata Hasan melalui rilisnya.
Melaui program BogaGawe yang digulirkannya bersama Cawagub Anton Charliyan, dia akan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat, misalnya dengan memberikan bantuan permodalan hingga bantuan pemasaran.
“Ini (Produksi Tahu) salah satu upaya meningkatkan taraf ekonomi masyarakat dan menyediakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar. Ini tentunya harus terus dikembangkan,” jelas dia.
Pada kesempatan tersebut, Hasan sempat berbincang mengenai bahan utama tahu, yakni kacang kedelai yang masih impor.
Produksi Tahu di Jawa Barat, kata dia, seharusnya menggunakan bahan dasar dari Jawa Barat. Menurut dia, Pemerintah harus merangkul dan mengajak para petani untuk menanam kacang kedelai di wilayah yang memungkinkan untuk ditanami.
“Petani itu harusnya meminta jaminan bahwa nanti hasil pertaniannya jangan ditinggal begitu saja, harus dibeli oleh pemerintah lewat bulog untuk kepentingan rakyat,” tegas dia.
(LIN)