Kamis 12 Desember 2024

Kunjungi Pindad, Guru Besar ITB Siap Beri Kontribusi

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Sebanyak 15 Guru Besar dari berbagai disiplin ilmu di Institut Teknologi Bandung (ITB) berkunjung ke PT. Pindad, Jalan Terusan Gatot Subroto Kota Bandung. Kunjungan yang diprakarsai Ketua Forum Guru Besar (FGB) ITB, Prof. Tutuka Ariadji menjadi yang pertama kali dilakukan.

“Kegiatan ini menjadi penyegaran bagi para Guru Besar yang selama ini selalu serius saat rapat pleno bulanan. Kita mengunjungi Pindad karena merupakan aset yang ada di Bandung namun belum banyak yang mengetahui jika itu merupakan karya anak bangsa yang patut dibanggakan,” ujar Tutuka saat memimpin rombongan guru besar di PT Pindad, Selasa (27/3/2018).

Pada kunjungannya, para guru besar ITB dari berbagai disiplin ilmu ini diperkenalkan pada sejarah PT Pindad melalui tayangan video. Para guru besar ITB ini pun diperkenalkan dan melihat berbagai produk senjata dan amunisi. Tak hanya itu, mereka pun mendapatkan kesempatan mencoba senapan laras panjang produksi PT Pindad.

“‎Kegiatan seperti ini perlu sering digalakkan untuk lebih mendekatkan industri dengan perguruan tinggi. Seperti PT Pindad ini yang banyak memiliki potensi, namun masih perlu pengembangan. Dan itu diperlukan dukungan Pemerintah serta industri pendukungnya, atau istilahnya keberpihakan,” ujar salah seorang guru besar ITB, Prof. Ismunandar‎.

Guru besar ITB di bidang Kimia Fisik dan Anorganik ini menyebut, ‎material-material awal yang dibutuhkan PT. Pindad untuk memproduksi senjata dan amunisi seharusnya bisa di-supply oleh industri-industri dalam negeri seperti halnya Krakatau Steel. Dengan demikian, PT Pindad pun tidak perlu meng-import seperti yang selama ini dilakukan.

“Di sisi pengembangan teknologi, ITB pun bisa berkontribusi dalam berbagai hal. Seperti riset dan pengembangan tentang material baja, polimer, dan juga pemrosesannya,” tegasnya.

Sementara Vice President Quality Assurance dan K3LH, Isrady Sofiansyah berharap kedatangan para Guru Besar ITB ini membuka diskusi dan masukan-masukan untuk pengembangan industri di masa depan. Pihaknya tidak menampik diperlukannya kerjasama yang erat antara industri dan perguruan tinggi.

“Kerjasama dengan kampus saya rasa sangat perlu, supaya perkembangan teknologi sesuai dengan ilmu-ilmu. Tentunya akan sangat banyak sekali kaitannya, seperti halnya (keilmuan) yang ada di ITB,” pungkas Isrady.

(ageng/bam’s)

Berita Terbaru

spot_img