CIAMIS, FOKUSJabar.id : Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Ciamis, Pipin Apilin mengaku heran dengan kebijakan Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis yang mengalokasikan distribusi Kartu Tani untuk 128 ribu petani.
Dikatakan Pipin dari data KTNA ada 800 ribu Kartu Keluarga (KK) masyarakat Ciamis yang berpenghasilan dari bertani.
“Harus ada pemerataan lah. Ada 800 ribu KK. Baru sekitar 15 persen yang sudah mempunyai Kartu Tani,” kata Pipin usai menghadiri Rapat Koordinasi Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Kabupaten Ciamis, Kamis (22/3/2018).
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis menyatakan, ada 128 ribu petani yang harus ber-Kartu Tani. Saat ini baru 100 ribu Kartu Tani yang terdistribusi. Artinya masih ada 28 ribu petani yang belum menerima Kartu Tani.
Hal itu disanggah oleh Pipin, menurut Pipin, mayoritas masyarakat Kabupaten Ciamis adalah petani. Jangankan masyarakat yang berada di daerah pelosok, kata dia, warga perkotaan saja mempunyai sawah atau perkebunan.
Kartu Tani sendiri, katanya, akan berpengaruh pada pembelian pupuk bersubsidi. Sebab petani yang tidak memiliki Kartu Tani tidak akan bisa membeli pupuk bersubsidi sehingga Kartu Tani harus dimiliki oleh petani yang ingin membeli pupuk bersubsidi.
“Ciamis ini mayoritas petani. Bukan hanya orang daerah pelosok saja yang bertani. Orang di Ciamis kota juga pada punya sawah. Mereka membutuhkan pupuk bersubsidi,” ucapnya.
Pipin menyatakan, jika tidak ada pemerataan pembagian Kartu Tani di Kabupaten Ciamis akan sangat memberatkan para petani yang hanya memiliki sedikit lahan pertanian.
“Masyarakat petani jadi merasa ‘ribet’ dengan Kartu Tani ini. Karena petani yang mempunyai lahan kecil tak ber-Kartu Tani harus membeli pupuk non subsidi yang harganya bisa 3 kali lipat,” pungkasnya.
(Ibenk/DH)