BANDUNG, FOKUSJabar.id: Komitmen pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Hasanah, Tubagus Hasanuddin (Kang Hasan) dan Anton Charliyan (Kang Anton) pada sektor pendidikan mendapat apresiasi dari praktisi dan akademisi dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Uyu Wahyudin.
Menurut Uyu, visi misi pasangan Cagub-Cawagub nomor urut 2, yakni Sawelas Asih sangat merakyat dan formula tepat untuk membawa Jawa Barat ke arah yang lebih baik.
“Saya menilai Hasanah adalah pasangan ideal dengan kapasitas dan kemampuan membawa Jawa Barat lebih baik. Kang Hasan atau Kang Anton juga memiliki kemampuan baik di bidang pemerintahan, keamanan maupun pendidikan,” kata Uyu di Bandung, Kamis (15/3/2018).
Uyu mengatakatan, Hasan berkarir di bidang militer hingga puncaknya masuk pada lingkaran Istana hampir 11 tahun. Di mulai saat Hasan menjadi Ajudan Wakil Presiden Try Sutrisno, kemudian ajudan Presiden Baharudin Jusuf Habibie dan Abdurahman Wahid (Gusdur) hingga menjadi Sekretaris Militer di era Presiden Megawari dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Begitupun dengan Anton yang juga mantan Kapolda Jabar, tentunya sangat memagami karakter dan situasi keamanan, ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Jabar.
“Ini menarik lantaran baru pertama kali pasangan gubernur dan wakil gubernur dari unsur TNI dan Polri. Selain itu, dengan pengalaman Kang Hasan yang pernah mendampingi kepala negara, tentunya ini menjadi bekal bila nanti Insya Alloh menjadi pemimpin Jawa Barat,” imbuhnya.
Uyu mengatakan bahwa masyarakat Jabar sangat membutuhkan pemimpin yang mampu memberikan rasa aman. Terlebih, kata dia, saat ini marak isu radikalisme, terorisme dan aksi-aksi kejahatan lain yang tentunya membutuhkan sosok yang mengantisipasi hal tersebut.
Selain itu, dengan latar belakang militer dan TNI berpangkat jendral tentu sangat memudahkan dalam memberi kebijakan lantaran satu komando.
“Tetapi mereka tidak otoriter, lantaran mampu menempatkan diri, kapan harus berkompromi, dan kapan harus tegak lurus,” jelas dia.
Kaitannya dengan pendidikan di Jabar, Uyu menilai hal itu menjadi konsen pasangan Hasanah. Menurutnya dengan program unggulan yang dimiliki Hasanah, yakni Sakola Gratis mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA akan berdampak pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Barat.
Saat ini, kata Uyu, catatan kualitas pendidikan di Jabar cukup memprihatinkan. Angka partisipasi sekolah di Jabar rendah, angka putus sekolah tertinggi, dan rata-rata lama sekolah juga buruk.
Padahal dunia usaha sangat berkepentingan terhadap pendidikan berkualitas karena mereka membutuhkan tenaga kerja handal. Karena itulah, kualitas pendidikan yang baik juga bisa menyelesaikan masalah perekonomian di Jabar.
“Bahkan lulusan SLTA Jabar hanya nomor dua di atas Papua, kan ini ironis. Maju mundurnya sebuah bangsa ditentukan pendidikan, runtuhnya pendidikan tinggal menunggu runtuhnya negara. Itulah mengapa kita harus memilih pemimpin yang komitmen pada dunia pendidikan,” tegasnya.
Untuk diketahui, selain program Sakola Gratis (Pendidikan Gratis), pasangan Hasanah pun memiliki enam program unggulan lainnya, yakni Jabar Sebeuh (Jabar Kenyang), Boga Gawe (Punya Kerja), Imah Rempeug (Rumah Kokoh), Jabar Cageur (Jabar Sehat), Turkamling (Keamanan Lingkungan), dan Molotot.com (Pengawasan Pemerintahan).
(LIN)