MAJALENGKA, FOKUSJabar.id: Calon Gubernur Jabar nomor urut 3 Sudrajat berkomitmen menyetop impor beras. Demikian ditegaskan Sudrajat di hadapan ratusan anggota kelompok tani Majalengka, di Desa Munjul, Majalengka Kulon, Kamis (15/3/2018).
“Terkait makin tingginya harga gabah,yang pertama harus dilakukan adalah menyetop impor pada musim panen. Jangan sampai, harga gabah justru turun karena ada saingan beras impor,” kata Sudrajat.
Sudrajat pun mengimbau agar seluruh petani tidak menjual lahan garapannya, dan mulai belajar internet serta memanfaatkan teknologi pada telepon seluler (Ponsel),” jelas dia.
Dengan begitu, kata dia, petani bisa lebih melek berbagai perkembangan informasi terkait hasil tani, khususnya soal perkembangan harga, sehingga tidak dibohongi tengkulak.
“Jangan sampai gagap teknologi. Masa depan, segala sesuatu itu akan terkoneksi dengan Ponsel. Dengan memanfaatkan teknologi, bapak dan ibu petani bisa menjual hasil panennya menggunakan Ponsel. Selain itu, bapak dan ibu juga bisa mengecek harga gabah sehingga tak dibohongi oleh tengkulak,” kata Sudrajat.
Melalui Ponsel, para petani bisa mengetahui perkiraan musim. Kapan musim hujan, kapan musim kemarau.
Pihaknya pun yakin hal itu bisa terjadi di Majalengka.
Kemudian kaitannya denga impor beras, menurut dia, Kepres yang mematok harga beras sudah lama tidak diubah.
Keputusan tersebut harus diperbarui.
“Saya berharap ke depannya harga patokan gabah di Jawa barat harus benar-benar disesuaikan dengan pasar saat ini, sehingga petani tidak dirugikan,” pungkasnya.
(LIN)