BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pakar ilmu pemerintahan dari Unpar Bandung Asep Warlan Yusuf mengatakan bahwa dominasi calon gubernur terhadap wakilnya, kurangnya kritik terhadap para petahana serta pemaparan yang terlalu normatif menjadi catatan pada penampilan para kandidat Cagub-Cawagub Jabar di Debat Publik Pertama Pilgub Jabar di Sabuga, Bandung, Senin (12/3/2018) malam.
Menurut dia, secara keseluruhan, keempat pasangan calon, yakni Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu), TB Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah), Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (DM4 Jabar) telah menyampaikan semua substansi yang dibutuhkan publik untuk mengenal mereka.
Namun, keterbatasan waktu debat justru membuat persoalan yang diutarakan tidak terlalu dibahas setiap pasangan. Kendati begitu, substansi yang diungkapkan setiap pasangan sudah bisa diterima publik untuk bisa mengenal dan memahami lebih baik setiap program yang ditawarkan masing-masing pasangan.
Guru besar Unpar ini pun mengkritik pasangan nomor urut 1 Rindu. Ridwan Kamil, kata dia, dalam banyak kesempatan terlalu mendominasi pemaparan programnya. Ridwan dinilai belum bisa berbagi peran dengan Uu di acara tersebut.
“Persiapan matang dan peran Ridwan Kamil tidak dibagi dengan wakilnya. Seharusnya Ridwan Kamil mau berbagi porsi pembahasan dengan UU, misalnya memberikan porsi untuk hal-hal yang dikuasai Uu dalan debat,” kata Asep di Bandung, Selasa (13/3/2018).
Menurut Asep, Uu harus lebih aktif dalam debat selanjutnya. Hal itu penting untuk mengimbangi Cawagub dari pasangan lainnya yang lebih aktif dan berbagi peran dengan setiap Cagubnya.
(LIN)