Kamis 12 Desember 2024

Penghargaan HAM Suu Kyi Dicabut karena Pembantaian Rohingya

AMERIKA SERIKAT, FOKUSJabar.id: Aung San Suu Kyi kini mesti kembali kehilangan gelar bergengsi akibat kekerasan yang terjadi pada Muslim Rohingya di Rakhine, Myanmar.

Pada Rabu (8/3/2018) waktu setempat, US Holocaust Memorial Museum mengumumkan telah mencabut Wiesel Award yang mereka berikan kepada Suu Kyi 2012 lalu.

Dalam surat kepada pemimpin de facto Myanmar itu, direktur Museum Sara Bloomfield menegaskan pihaknya “tidak mengambil keputusan ini dengan mudah,” tapi terpaksa bertindak menghadapi pengusiran dan pembunuhan massal yang diatribusikan pada pasukan keamanan negara tersebut.

Meski pengaruh politiknya di Myanmar terbatasi kesepakatan pembagian kekuasaan dengan militer, Suu Kyi menjadi pihak yang paling banyak dikritik karena tidak bisa bertindak lebih tegas dan mendukung para Rohingya.

“Kami sempat berharap Anda–sebagai seseorang yang dihargai oleh kami dan banyak pihak lain karena berkomitmen pada martabat dan hak asasi manusia universal–akan melakukan sesuatu untuk mengecam dan menghentikan operasi brutal militer dan menyuarakan solidaritas pada populasi Rohingya,” kata Boomfield dalam surat yang diunggah ke situs museum, seperti dilansir CNN.

Pada November lalu, Suu Kyi sudah kehilangan penghargaan Freedom of the City of Oxford, yang diberikan kepadanya 1997 lalu atas “oposisi terhadap opresi dan kepemimpinan militer di Burma.”

Suu Kyi menempuh pendidikan di St Hugh’s College di Oxford University. Namun, fotonya di kampus itu pun sudah dicabut.

(Agung)

Berita Terbaru

spot_img