BANDUNG, FOKUSJabar.id : Peluang Indonesia untuk meraih dua medali emas di cabang olahraga bowling pada Asian Games XVIII, Agustus 2018 mendatang, cukup berat. Indonesia sendiri harus bersaing dengan negara kuat seperti Jepang, Korea Selatan, Malaysia, dan Singapura.
Saat ini, pelatnas bowling Asian Games XVIII/2018 dihuni oleh tujuh atlet putra dan tujuh atlet putri. Ketujuh atlet putri yakni Alisha Nabila (Jabar), Nadya Pramanik (Jabar), Tannya Roumimper (Jatim), Sharon Limansantoso (DKI Jakarta), Putty Insavilla Armein (Jatim), Novie Phang (DKI Jakarta) dan Aldira Indriayati (Sumut). Sementara tujuh atlet putra yakni Ryan Lalisang (DKI Jakarta), Hengky (DKI Jakarta), Yeri Romadhona (DKI Jakarta), Hardy Rachmadian (Sumut), Diwan Rezaldy Syahrir (DKI Jakarta), Billy M Islam (Jatim), dan M Fachri (Jatim).
“Nanti akan diambil enam atlet putra dan enam atlet putri yang akan menjadi tim inti bowling Indonesia di Asian Games 2018. Peluang Alisha dan Nadya masuk tim inti pun cukup terbuka lebar. Atlet Jabar sempat mengisi tim Pelatnas Putra yakni Adhiguna Widianoro, namun dia mengundurkan diri,” ujar Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengprov PBI Jabar, Hermawan saat ditemui di Siliwangi Bowling Center, Jalan Lombok Kota Bandung, Kamis (8/3/2018).
Keuntungan sebagai tuan rumah Asian Games XVIII/2018 bisa membuka peluang Indonesia meraih medali emas dari cabang olahraga bowling cukup terbuka lebar. Hal ini melihat pada pengalaman SEA Games 2015 di Kuala Lumpur, dimana Malaysia sebagai tuan rumah mampu mengalahkan dominasi Singapura dan menjadi juara umum di cabang olahraga bowling.
“Ini yang bisa dimanfaatkan Indonesia sebagai tuan rumah. Atlet kita bisa lebih mengenal lane bowling yang akan digunakan. Bahkan di test event kemarin, hanya diikuti oleh atlet Indonesia tanpa mengundang atlet dari negara Asia lainnya. Itu akan jadi keuntungan kita.” tegasnya.
(ageng/DH)