SURIAH, FOKUSJabar.id: Baku tembak pecah di Ghouta timur, Suriah, tepat di hari pertama gencatan senjata selama lima jam yang diusulkan Rusia pada Selasa (27/2/2018) waktu setempat.
Kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah Yuri Yevtushenko melaporkan bahwa baku tembak itu bermula saat pasukan pemberontak melancarkan serangan pada siang hari.
“Aksi tersebut disertai tembakan artileri dan pistil yang intensif,” kata Yevtushenko kepada kantor berita Interfax, sebagaimana dikutip Reuters.
Baku tembak ini terjadi tak lama setelah gencatan senjata dimulai pada 09.00 dan direncanakan selesai pukul 14.00 waktu setempat. Gencatan senjata ini dicanangkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin agar aparat dapat membentuk koridor kemanusiaan sehingga warga sipil bisa keluar dari medan tempur.
Ketika baku tembak kembali terjadi, juru bicara urusan kemanusiaan PBB Jens Laerke mendesak semua pihak untuk menuruti gencatan senjata yang disepakati dewan keamanan agar bantuan bisa masuk.
“Kami menerima laporan pagi ini masih ada pertempuran di Ghouta timur.Situasi di lapangan ini membuat konvoi dan evakuasi medis tidak bisa keluar,” kata Jens seperti dikutip CNN.
(Agung/LIN)