“Awalnya itu hari Kamis (22/2) lalu, tiba-tiba saja tanah amblas,” kata Sekretaris Desa Tanjungsari Asep Anwar, Sabtu (24/2/2018).
Asep menduga tanah amblas itu terjadi lantaran kontur tanah yang labil dan tidak kuat menahan curah hujan yang tinggi.
“Sejak hari Kamis lalu hingga hari ini rekahan tanah terus melebar bahkan sudah mencapai 10 sentimeter,” kata dia.
Dari 44 rumah yang mengalami tanah amblas, dua di antaranya paling parah hingga penghuninya harus mengungsi.
“Kedua rumah itu sudah dikosongkan untuk mengantisipasi hal-hal tak diinginkan,” jelas Asep.
Asep mengaku sudah melaporkan kondisi tersebut ke pemerintah kabupaten dan BPBD sudah datang.
“BPBD Kabupaten Ciamis sudah mengkaji kontur tanah, tetapi belum ada keterangan jelas,” pungkasnya.
(Husen Maharaja/LIN)