BANDUNG,FOKUSJabar.id: Keberadaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kota Bandung dinilai mengganggu oleh sebagian masyarakat. Kepala Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kota Bandung, Tono Rusdiantono mengatakan, ada tiga pendekatan yang telah dilakukan oleh Dinas Sosial Kota Bandung untuk menanggulangi PMKS, yaitu melalui keluarga, komunitas, dan pembinaan.
Tono menuturkan, sebenarnya anak jalanan yang tercatat pada 2017 lalu hanya 172 orang dan sudah diberikan pembinaan. Namun, PMKS di Kota Bandung sendiri kebanyakan merupakan PMKS tumpangan yang sengaja diliarkan di Kota Bandung.
BACA JUGA:
3 Kios Pangkas Rambut di Cimanuk Garut Dilalap Api
Menurut Tono, PMKS juga sudah ada yang meresahkan seperti memaksa, mengetok pintu, memecahkan kaca, dan lain-lain.
Ia menyatakan, di Kota Bandung ada 32 titik rawan PMKS di Kota Bandung.
“Pada saat ini masyarakat harus bisa melihat bahwa sangat sulit untuk memberantas PMKS, terutama yang di Pasteur di bawah Hasan Sadikin, di perempatan Riau, perempatan Mohammad Toha, perempatan Buah Batu, sampai Pasir Koja. Titik-titiknya kita sudah hafal, jadi ada 32 titik rawan,” ujar Tono mengutip PRFM, Sabtu (24/02/2018).
Tono mengimbau warga Kota Bandung untuk tidak memberikan uang kepada PMKS.
“Kami minta bantuan kepada masyarakat untuk tidak memberikan uang (kepada PMKS) karena kalau terus memberikan uang, pasti ada terus PMKS. Padahal itu pelanggaran besar,” pungkasnya.
(Vetra)